Mihrab
Pemimpin Harus Dekat dengan Al-Quran
Pemimpin Aceh yang jika menyadari hal ini maka akan lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambilnya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Eddy Fitriadi
Pemimpin Harus Dekat dengan Al-Quran
SERAMBINEWS.COM - Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Dr Tgk Teuku Zulkhairi MA mengatakan, Aceh sebagai provinsi yang memberlakukan Syari’at Islam, sudah seharusnya para pemimpin daerah ini betul-betul dekat dan akrab dengan Al-Quran.
“Jika hari ini kita mendapati pemimpin atau calon pemimpin di Aceh tidak lancar membaca Al-Quran, sebenarnya ini jelas merupakan masalah yang nyata bagi kita masyarakat Aceh. Ternyata problem kita di Aceh memang sangat mendasar,” ujarnya, Kamis (5/9/2024).
Tgk Zulkhairi mengatakan bagi seorang pemimpin, alasan mendasar mereka harus dekat dengan Al-Quran adalah karena kita suci itu mengajarkan bahwa setiap tindakan akan diadili oleh Allah.
Pemimpin Aceh yang jika menyadari hal ini maka akan lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambilnya.
Selain itu, banyak ayat-ayat Alquran yang memberikan bimbingan dan arahan spiritual yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang dekat dan apalagi mau mendalami Al-Quran, maka ia akan mampu membimbing masyarakatnya dalam keislaman mereka.
“Hal ini tentu tidak akan bisa dilakukan jika para pemimpinnya tidak dekat dengan Al-Quran, apalagi jika sekedar membacanya saja tidak mampu membacanya sesuai dengan Ilmu Tajwid,” terang Tgk Zulkhairi.
Al-Quran bukan hanya menjadi pedoman dalam memimpin, tapi membaca Al-Quran itu berpahala di setiap hurufnya yang dibaca.
“Kita berharap para pemimpin di Aceh semua levelnya betul-betul dapat dekat dengan Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam memimpin,” harapnya.
Tgk Zulkhari menerangkan, ayat-ayat dalam Al-Quran sendiri banyak menyajikan contoh-contoh kepemimpinan yang ideal, seperti kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, yang mengajarkan kepemimpinan dengan karakter, kebijaksanaan, dan kasih sayang.
“Jika para pemimpin di Aceh dapat mengikuti contoh-contoh ini, maka kita yakin bahwa mereka akan dapat menginspirasi masyarakat Aceh yang dengan itu Aceh akan menjadi bangsa yang berperadaban.
Tapi jika tidak, maka Al-Quran akan semakin jauh dari masyarakat Aceh dan jauh pula bangsa kita ini dari cita-cita membangun kembali peradaban,” terangnya.
Mudir Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah mengungkapkan, masyarakat Aceh harus senantiasa mendorong para pemimpin Aceh di semua levelnya, baik Geuchik, Camat, Bupati dan Walikota hingga Gubernur dan Wakil Gubernur agar senantiasa berpedoman kepada Al-Quran.
Karena sesungguhnya, lanjut dia, Al-Quran betul-betul dapat membantu membentuk karakter seorang pemimpin dengan mengajarkan nilai-nilai keadilan dalam memimpin, kerendahan hati, tanggung jawab dan sebagainnya.
Khutbah Jumat - Wakapolsek Indrapuri: Perubahan Nasib Bangsa Dimulai dari Perbaikan Diri |
![]() |
---|
Islam Sebagai Kekuatan Pemersatu, Tgk Zikrullah Ajak Umat Kembali ke Nilai Tauhid dan Toleransi |
![]() |
---|
Singa Aswaja Isi Khutbah Jumat di Aceh: Gus Idrus Ramli di Masjid Raya, Buya Woyla di Meulaboh |
![]() |
---|
Di 56 Masjid Aceh Besar, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat pada 10 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Gus Idrus Ramli Berkhutbah di Masjid Raya, Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.