Kupi Beungoh
Tu Sop: Ulama dan Pemikir Perubahan
Kini ia telah tiada, telah bertemu Tuhan Yang Maha Kuasa. Benar, bahwa Ayah adalah seorang hamba Allah, manusia biasa, pastidan tentu tidak luput dari
Meskipun dengan segala asbab-musabab yang ada didunia yang diberikan kepada Ayah, sebut saja sakit atau apa sajalah namanya. Dalam banyak momentum dan kesempatan, kami sering berdiskusi denganAyah, baik secara langsung atau tidak langsung, baik ketika di Aceh atau ketikaAyah berkunjung ke Jakarta.
Di antara sekian banyak kesan yang kami perhatikanadalah Ayah sangat hati-hati dalam berucap dan berbicara, memilih kosakata yanglayak dan tidak layak untuk diutarakan. Bahasanya tinggi, tapi mudah dimengerti oleh semua audiensimulai dari masyarakat awam hingga akademisi. Bahasanya tinggi, tapi semua orangterpana dalam hayatan nasehat yang disampaikan dengan hati.
Bila ada satupersoalan yang tidak ia ketahui atau tidak paham betul hal ihwal dan latarbelakang masalah, maka beliau lebih memilih diam dan menjawab ‘tidak mengerti’. Wajar, bila gagasannya diterima hampir semua kalangan. Sebab yang dikedepankanadalah moderasi, akhlak dan teladan mulia. Itulah gambaran singkat apa yang kami lihat dan saksikan tentangpribadi seorang Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop/Ayah Sop).
Tentu masihterlalu banyak lagi yang belum dipaparkan dalam tulisan ini yang barangkalibisa dibaca dalam karya-karya lain yang telah ada baik dalam bentuk buku dan jugaartikel di media massa. “Memperbaiki Orang Kuat, Menguatkan Orang Baik”, “MenerobosJalan Terjal Menuju Surga”, “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunib”.
Demikian di antara sekian banyak pemikiran Tu Sop yang bisa dinikmati dandibaca untuk kita agar wujud Ayah tetap membersamai kita dalam lamunanpemikiran yang telah tertuang baik tersebut. Mari terus bergerak melanjutkan estafet yang telah ia pikiran untuk mewujudkan cita mulia Ayah. Wallahu A’lam
| Rendah Mutu Dan Reputasi Kampus: Akibat Stagnasi Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi |
|
|---|
| Migas Aceh, Hantu di Bawah Tanah, Bayang-bayang di Atas Kemiskinan |
|
|---|
| Saat Perpustakaan Tak Lagi Jadi Tempat Favorit Anak Muda |
|
|---|
| MBG “Mimpi Buruk” Membangun Generasi Cerdas |
|
|---|
| Meretas Makna di Balik Gelar Pendidikan Tinggi dalam Dinamika Profesi dan Pergulatan Makna Hidup |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.