Breaking News

Kesehatan

Dampak Kesehatan Bagi Pria Jika Setiap Hari Mengeluarkan Sperma, Apakah Aman atau Justru Berbahaya?

Banyak mitos beredar di masyarakat mengenai ejakulasi setiap hari, mulai dari kehabisan sperma hingga masalah kesehatan serius.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Kompas.com
Ilustrasi sperma - Dampak Kesehatan Bagi Pria Jika Setiap Hari Mengeluarkan Sperma, Apakah Aman atau Justru Berbahaya? 

Untuk memperbesar peluang kehamilan pasangan, kualitas dan jumlah sperma pria juga sangat berpengaruh.

Semakin banyak jumlah sperma, maka semakin besar peluang kehamilan yang terjadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagaimana dikutip dari Healthline menyebutkan, jumlah sperma pria dikatakan sehat jika memiliki 15 juta per mililiter (ml) atau setidaknya 39 juta per ejakulasi.

Itu artinya, jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani, maka dapat dianggap rendah .

Jumlah produksi sperma yang rendah perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan masalah kesuburan.

Terlalu sedikit sperma dalam ejakulasi bisa memperkecil kemungkinan pasangan untuk hamil, karena lebih sedikit sperma yang tersedia untuk bisa membuahi sel telur.

Lalu apa yang menyebabkan pria memproduksi sperma lebih sedikit?

Penyebab rendahnya jumlah sperma seringkali tidak teridentifikasi.

Faktor risikonya bisa jadi karena pengaruh obesitas, pernah mengalami trauma atau pembedahan di dalam atau di sekitar testis, mengonsumsi obat-obatan tertentu hingga masalah medis lainnya.

Di luar itu, ada berbagai penyebab rendahnya kualitas sperma yang bisa dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu:

1. Medis

Jumlah sperma yang rendah dapat disebabkan oleh sejumlah masalah kesehatan dan perawatan medis.

Melansir Mayo Clinic, beberapa penyebab yang bisa menurunkan kualitas dan jumlah sperma di antaranya termasuk:

  • Varikokel atau pembengkakan pembuluh darah vena yang mengalirkan testis.
  • Infeksi seperti epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis) dan beberapa infeksi menular seksual, termasuk gonore atau HIV  yang dapat mengganggu produksi atau kesehatan sperma.
  • Masalah ejakulasi
  • Antibodi yang menyerang sperma
  • Kanker atau tumor
  • Testis tidak turun
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Cacat pada bagian tubulus yang mengangkut sperma
  • Cacat kromosom
  • Penyakit celiac atau gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kepekaan terhadap gluten
  • Pengaruh obat-obatan tertentu
  • Pengaruh operasi sebelumnya.

2. Lingkungan

Produksi atau fungsi sperma juga dapat dipengaruhi oleh paparan berlebih pada elemen lingkungan tertentu, termasuk:

  • terpapar bahan kimia industri, seperti benzenes, toluene, xylene, herbicides, wisma, pelarut organik, hingga bahan cat 
  • terpapar logam berat seperti timbal
  • terpapar radiasi dosis tinggi
  • Suhu testis yang tinggi sehingga mengganggu produksi dan fungsi sperma.

3. Gaya Hidup

Aktivitas dan gaya hidup juga memungkinkan jadi penyebab jumlah sperma rendah.

Beberapa dari pola hidup yang bisa menurunkan kualitas dan jumlah sperma diantaranya ialah sebagai berikut.

  • Konsumsi obat-obatan untuk merangsang kekuatan dan pertumbuhan otot, kokain atau mariyuana
  • Konsumsi alkohol
  • Duduk dalam waktu lama
  • Merokok
  • Stres emosional
  • Depresi
  • Berat badan berlebih
  • Masalah pengujian sperma.

Untuk tetap melindungi kesuburan, hindari faktor-faktor yang diketahui dapat memengaruhi jumlah dan kualitas sperma.

Segera temui dokter jika menemui gejala seperti rasa nyeri, tidak nyaman serta benjolan di area testis, masalah ereksi atau ejakulasi, gairah seks rendah, atau masalah lain dengan fungsi seksual.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAIN DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved