Opini
Masa Depan Olahraga Aceh
Demikian juga venue-venue yang telah dibangun sebagai lokasi pertandingan di Wilayah Aceh diharapkan menjadi wadah untuk membina atlet muda Aceh
Feri Irawan SSi MPd, Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb
PERHELATAN Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 telah berakhir dengan sukses dan kondusif dengan hasil yang memuaskan dimana Jawa Barat kembali keluar sebagai juara umum. Aceh sebagai tuan rumah tak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan saja, tetapi kesuksesan juga telah dibuktikan Aceh dengan berada pada posisi ke-6 terbaik di antara 38 provinsi peserta pesta olahraga terbesar di Indonesia dengan raihan 64 medali emas, 48 medali perak dan 79 medali perunggu.
Tak hanya itu, Aceh juga menjadi juara umum di cabang olahraga angkat besi, anggar, selam hingga pentaque. Fenomena ini telah menjadikan Aceh menorehkan sejarah, mengingat sebelumnya Aceh tidak pernah meraih 64 emas di ajang bergengsi di Indonesia. Tentunya ini menjadi sebuah prestasi membanggakan bagi dunia olahraga Aceh.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Aceh telah menjadi kekuatan elite olah raga nasional dan bukti bahwa Aceh tidak saja indah pesona alamnya, namun penuh dengan talenta. Para atlet yang telah bertanding dan meraih prestasi menjadi bukti bahwa Aceh mampu mencetak atlet-atlet berprestasi tidak hanya di level nasional, tetapi kelak juga di kancah internasional.
Keberhasilan dan kesuksesan terselenggaranya PON XXI, berhasil menepis keraguan banyak orang yang menanyakan, apakah Aceh bisa menggelar acara besar ini. Suksesnya PON XXI tidak terlepas dari peran besar pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang telah berupaya maksimal dalam memfasilitasi kontingen dari seluruh daerah.
Dulunya, ketika mendengar nama Aceh, dianggap mengkhawatirkan dan penuh aturan ternyata tidak sepenuhnya benar. Aceh justru lebih tertib, toleran, aman dan nyaman daripada bayangan orang yang belum pernah berkunjung ke provinsi paling barat Indonesia. Selain itu, keramahan masyarakat Aceh sangat hangat dan menyambut tamu dengan baik, layaknya keluarga sendiri.
Aceh bukanlah daerah menakutkan melainkan sebuah wilayah yang menawarkan kenyamanan, keamanan, dan kelezatan kuliner yang patut untuk didatangi. Dan ini telah dibuktikan para kontingen berbagai daerah yang datang berlomba di PON XXI di Wilayah Aceh.
Sebenarnya, cukup banyak catatan positif yang diperoleh Aceh sebagai tuan rumah ajang pesta olahraga Indonesia dengan tagline ‘Bersatu Kita Juara’. Pesta olahraga terbesar di Indonesia di Aceh sukses menyedot perhatian banyak kalangan secara luas. Pembukaan PON yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa (SHB) berjalan sangat megah dan spektakuler. Selama agenda pertandingan dimulai, masyarakat pun begitu antusias mengikuti pertandingan demi pertandingan yang berlangsung. Epiknya lagi, suasana menjadi semakin meriah ketika atlet Aceh berhasil keluar sebagai juara.
Semisal di Arena Pacuan Kuda, Pegasing, Aceh Tengah. Penonton yang hadir hampir mencapai 120 ribu orang. Sampai-sampai Ketua KONI Pusat memberikan apresiasi dan pujian setinggi langit. Menurutnya, tidak ada di dunia pacuan kuda yang penontonnya mencapai 120 ribu, bahkan mengalahkan penonton sekelas event yang sama seperti Melbourne Cup hingga Kentucky Derby.
Tidak hanya pacuan kuda, venue arung jeram di Sungai Alas, Aceh Tenggara, menjadi salah satu kawasan wisata alam yang mendunia. Terletak di jantung Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), venue ini tidak hanya dikenal karena keindahannya. Tetapi juga reputasinya sebagai salah satu lokasi arung jeram paling ekstrem bahkan di tingkat dunia.
Sementara, venue layar yang berlokasi di Gampong Jawa juga panen pujian. Baik dari segi lokasi, keindahan pantai, dan ombak yang sangat mendukung jalannya pertandingan, membuat para atlet memberikan nilai lebih untuk venue ini. Demikian juga venue angkat besi dan venue anggar yang ada di kompleks SHB menjadi venue paling bagus dan megah yang pernah ada di Indonesia saat ini, baik dari gedungnya, peralatannya, long of the gamenya, dan sudah sekelas pelaksanaan SEA Games.
Pertunjukan Triathlon di Dermaga Alfitrah, Danau Laut Tawar, Aceh Tengah juga menarik perhatian berbagai pihak. Hingga Ketum PP Triathlon Indonesia merencanakan kompetisi remaja Triathlon tingkat Asia di Aceh Tengah.
Dampak positif
PON nyatanya bukan hanya sebuah peristiwa olahraga saja, tetapi juga bentuk unjuk kemampuan Aceh dalam menyelenggarakan perhelatan nasional. Pembangunan infrastruktur fisik yang dilakukan Pemerintah Aceh dan didukung Pemerintah Pusat terbukti berhasil membawa dampak positif bagi pembangunan karakter dan budaya baru di masyarakat. Kekompakan semua elemen masyarakat terbukti menjadi tolok ukur utama dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan dan juga prestasi para atlet yang bertanding.
Apalagi, PON 2024 diselenggarakan bersamaan dengan persiapan Indonesia dalam menghadapi Pilkada serentak 2024. Seperti kita ketahui, belakangan ikatan persatuan dan persaudaraan mulai terkikis karena maraknya pertikaian dan perselisihan yang bersumber dari ranah politik. Akan tetapi, lewat momentum PON 2024 yang telah terselenggara dengan sangat memukau tersebut berhasil menguatkan kembali ikatan kebersamaan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.