Menuju Pilkada Aceh 2024
Debat Pilgub seperti Debat di Warung Kopi, Riuh dan Banyak Sindiran, Tapi Minim Ide dan Gagasan
Wakil Dekan III FISIP Universitas Syiah Kuala (USK), Maimun Bin Lukman MSoc.Sc menyoroti kualitas debat yang menurutnya belum sesuai dengan harapan
SERAMBINEWS.COM - Wakil Dekan III FISIP Universitas Syiah Kuala (USK), Maimun Bin Lukman MSoc.Sc menyoroti kualitas debat yang menurutnya belum sesuai dengan harapan.
"Secara umum, debat tadi malam tergolong sangat lemah jika kita melihat dalam dua hal utama," kata Maimun kepada Serambinews.com, Sabtu (26/10/2024).
Pertama, pada aspek subtansi. Maimun menjelaskan, debat pada dasarnya adalah adu argumentasi, menawarkan solusi yang efektif terhadap masalah yang sedang dihadapi Aceh saat ini.
Seperti masalah kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Aceh, masalah pengangguran yang masih sangat tinggi.
Infrastuktur dasar yang minim, rendahnya daya saing, kerusakan lingkungan, kenakalan remaja, dan lain sebagainya.
"Idealnya, masing-masing paslon mampu menawarkan konsep dan strategi yang efektif untuk keluar dari masalah ini,"
"Sampai misalnya jika terjadi sesuatu di luar prediksi, seperti gempa bumi dan bahkan penyebaran penyakit secara luar biasa seperti pandemi, dimana calon pemimpin daerah mampu membawa masyakat keluar dari masalah yang dihadapi," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - 100 Jet Tempur Israel Serang Iran, 7 Ledakan Terdengar
Baca juga: Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Banyak Rudal Israel Dicegat Sebelum Jatuh
Baca juga: Jet Tempur Israel Memilih Rute Memutar Teluk Arab untuk Bisa Serang Iran, Pengisian BBM Lewat Udara
Kedua, dari sisi kejelasan dan struktur argumen yang dibangun masing-masing paslon juga lemah.
Mereka tidak mampu meyakini publik Aceh dengan argumen yang solutif dan logis terhadap masalah yang sedang dihadapi Aceh saat ini.
Sehingga dari hasil debat tadi malam dapat memunculkan rasa pesimisme publik Aceh terhadap calon pemimpin Aceh ke depan.
"Bahkan yang paling miris adalah bahwa debat tersebut seperti debat warung kopi, riuh dan banyak sindirian, tapi minim ide dan gagasan," tandas Akademisi FISIP USK ini.(*)
Baca juga: Zelenskyy Klaim 3.000 Pasukan Korea Utara akan Diterjunkan Rusia di Medan Perang Ukraina
Baca juga: DPRA Tambah Satu Komisi yang Membidangi Syariat Islam dan Kekhususan Aceh
Debat Kandidat Paslon Gubernur Aceh
Debat Cagub Aceh
Akademisi Kritik Debat Pilgub Aceh
Debat Pilgub seperti Debat di Warung Kopi
Debat Pilgub Riuh dan Banyak Sindiran
Debat Pilgub Minim Ide dan Gagasan
Menuju Pilkada Aceh 2024
Wakil Dekan III FISIP USK Maimun Bin Lukman
Karang Taruna Aceh Ajak Generasi Muda Gunakan Hak Pilihnya dalam Pilkada Besok |
![]() |
---|
Surati KPU, Tim Bustami-Fadhil Minta KIP Aceh Diberi Teguran Keras |
![]() |
---|
Tim Bustami-Fadhil Ajak Masyarakat Aceh Kawal Suara dan jadi Saksi di TPS |
![]() |
---|
Visi Misi Bustami-Fadhil di Debat Ketiga Ingin Tuntaskan Persoalan Korban Konflik Aceh |
![]() |
---|
Tim Bustami Polisikan Muhammad Daud atas Dugaan Fitnah dan Penistaan di Debat Ketiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.