Berita Aceh Utara

Potensi Energi Bersih di PSN Bendungan Keureuto, PLN Siap Berkolaborasi Untuk Sumber Masa Depan 

“Sebenarnya instalasi dan pembangkit listrik tenaga air mampu bertahan lama, jika dilakukan perawatan rutin,” ujarnya.  

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Bendungan Keureuto yang berada di Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh berpotensi jadi sumber energi bersih. 

PLN juga memastikan bahwa pembangunan PLTA ini sejalan dengan program pemerinta,h terkait transisi energi dan target net zero emission. 

Net Zero Emission merujuk pada kondisi di mana total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu sistem atau aktivitas setara dengan jumlah emisi yang dihapus dari atmosfer, sehingga mencapai total emisi nol.

Dalam konteks ini, PLN berkomitmen untuk mencapai target. 

Baca juga: Pimpinan  Ombudsman RI Tinjau Pelayanan Publik di Lapas untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan

Untuk mendukung pencapaian target ini, PLN akan fokus pada peningkatan proporsi energi yang dihasilkan dari PLTA dan sumber energi terbarukan lainnya.

Dengan memperkuat infrastruktur dan penyaluran energi dari PLTA, diharapkan penyerapan energi bersih dapat meningkat secara signifikan.

Langkah-langkah yang akan dilakukan PLN meliputi, pengembangkan sistem evakuasi daya yang efisien untuk memastikan bahwa energi yang dihasilkan dari PLTA dapat disalurkan secara optimal ke jaringan listrik yang ada. 

“Ini melibatkan pembangunan infrastruktur transmisi yang kuat dan andal untuk menghubungkan PLTA dengan sistem jaringan eksisting,” terang Lukman. 

Kemudian PLN juga akan memperkuat infrastruktur transmisi dengan membangun saluran listrik baru dan meningkatkan kapasitas saluran yang sudah ada. 

Hal ini bertujuan untuk mendukung distribusi energi bersih dari PLTA ke berbagai daerah, sehingga dapat memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.  

Selanjutnya, integrasi sistem energi terbarukan. 

PLN juga akan bekerja untuk mengintegrasikan PLTA dengan sistem energi terbarukan lainnya, seperti tenaga surya dan angin, guna menciptakan sistem kelistrikan yang lebih fleksibel dan dapat diandalkan.

“Dengan langkah-langkah ini, PLN berupaya mendukung kebijakan pemerintah dalam transisi energi dan berkontribusi pada pencapaian target net zero emission, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” katanya. 

Dalam  Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, Bendungan Krueng (Sungai) Keureuto, termasuk dalam daftar pengembangan PLTA yang memanfaatkan infrastruktur bendungan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai wujud kolaborasi. 

“Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk pembangunan bendungan. Sedangkan PLN akan fokus pada pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik yang terintegrasi dengan bendungan tersebut,” pungkas Lukman. 

Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar MSi, secara terpisah menyampaikan selama dirinya sangat memotivasi untuk terus memantau progres pembangunan proyek PSN ini, hingga nantinya bisa dioperasionalkan.

“Karena bendungan itu akan dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi untuk intensifikasi irigasi Alue Ubay seluas 2.743 hektare dan ekstensifikasi irigasi Pase Kanan seluas 6.677 hektare,” ujar Dr Mahyuzar.

Ia berharap agar bendungan tersebut dapat dimanfaatkan ke depannya untuk penyediaan air baku 0,5 meter kubik per detik, pembangkit listrik PLTA 6,34 MW, serta untuk pengendalian banjir 30,5 juta meter kubik. 

Sementara itu Tokoh Masyarakat Paya Bakong, Abdurrahman menyebutkan, warga berharap agar proyek itu tidak hanya dimanfaatkan untuk mencegah banjir, tapi juga untuk irigasi.

“Apalagi kami dengar itu untuk menghasilkan listrik, masyarakat pasti akan mendukungnya, jika keberadaannya bermanfaat bagi semua pihak,” ujar Abdurrahman.(*) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved