Salam
Butuh Kerja Keras Atasi Konflik Manusia dan Satwa
Konflik manusia dan satwa khususnya gajah merupakan salah satu masalah klasik yang masih kerap terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Aceh
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (11/11/2024), memberitakan, Rahmadani (35), warga Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, mengalami luka-luka akibat diinjak gajah. Insiden ini terjadi saat korban hendak melihat durian di kebunnya pada Minggu (10/11/2024) pagi. Rahmadani diserang satwa berbelalai itu setibanya di persimpangan kebun. Korban dilarikan ke Puskesmas Blang Rakal untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres Bener Meriah melalui Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Agus Suryadi, mengatakan, Rahmadani mengalami luka-luka di bagian kaki. Ia mengimbau warga untuk selalu waspada serta menghindari area yang sering menjadi jalur lintasan gajah. "Serangan gajah ini bukanlah pertama kali. Saya imbau masyarakat untuk selalu waspada dan menghindari lintasan yang sering dilalui gajah," ujar Kapolsek Pintu Rime Gayo.
Sementara Reje Kampung Negeri Antara, Riskanadi, menceritakan, peristiwa itu terjadi saat Rahmadani pergi melihat durian di kebunnya sendirian menggunakan sepeda motor (sepmor). Sesampai di persimpangan kebun, tiba-tiba Rahmadani diadang satwa bertubuh besar tersebut hingga ia terjatuh dari sepmornya. Kemudian, gajah hendak menginjak korban yang sudah tumbang ke tanah. Beruntung, Rahmadani berhasil mengelak dan lari menyelamatkan diri. "Kita langsung membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara sepmornya rusak parah diinjak gajah," tandas Riskanadi.
Ia berharap pemerintah lebih serius menangani masalah konflik gajah yang masih terus berlangsung di Pintu Rime Gayo. "Kami berharap jangan ada lagi warga yang jadi korban amukan gajah. Semoga pemerintah segera mengambil langkah konkret menyelesaikan konflik ini," pungkasnya.
Konflik manusia dan satwa khususnya gajah merupakan salah satu masalah klasik yang masih kerap terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Aceh, terutama kawasan pedalaman. Meski sudah berlangsung lama, tapi persoalan tersebut tak kunjung ada solusi permanen. Pemerintah melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh atau lembaga terkait lainnya memang sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi gangguan gajah, tapi cara-cara tersebut belum menjadi tindakan optimal untuk menyelesaikan konflik dimaksud.
Upaya yang sudah dilakukan, antara lain, membuat barrier (parit di pinggir hutan) dan power fancing (kawat kejut), serta mendirikan conservation response unit (CRU) atau unit tanggap konservasi. Karena itu, butuh kerja keras dari semua elemen terkait untuk bersama-sama melakukan langkah penanganan konflik satwa dan manusia secara komprehensif dan permanen.
Untuk jangka panjang, penanganan gangguan gajah dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya, menanam tanaman yang tidak disukai oleh satwa tersebut di wilayah rawan konflik seperti jeruk nipis, lemon, pala, kemiri, dan kopi. Selain itu, dipasang GPS Collar (alat yang memudahkan para ahli biologi dalam mendapatkan lokasi satwa yang diamati secara lebih akurat dan sistematis) pada kelompok gajah liar yang terindikasi sering berkonflik dengan manusia. Hal tersebut bertujuan untuk membangun sistem peringatan dini terhadap gangguan gajah.
Hal lain yang juga tak boleh diabaikan adalah perlunya memberikan kesadaran yang lebih kepada masyarakat agar tidak membuka kebun di lahan yang selama ini menjadi koridor satwa dilindungi tersebut. Pemerintah juga harus berupaya meningkatkan kegiatan mitigasi dari konflik dengan satwa kepada masyarakat melalui berbagai pelatihan terutama untuk mereka yang tinggal di wilayah yang intensitas konfliknya tinggi. Dengan cara itu, kita harapkan konflik manusia dan satwa akan berkurang secara perlahan dan bahkan bisa hilang pada suatu saat nanti. (*)
POJOK
2 Remaja peminta sedekah diamankan
Oknum yang memfasilitasi mereka juga harus ditangkap
Tasyakur-Yusniar, pasangan yang raih juara di MTQ Korpri
Ini baru namanya pasangan idaman kan?
Warga terluka diinjak gajah
Kalau udah begini, siapa yang salah ya?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.