Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Kota Bersejarah Israel Hancur Setelah Dibombardir Hizbullah, Berubah Menjadi Tempat Tak Berpenghuni

Kota ini sudah ada lebih dari satu abad dan juga pernah menjadi tempat aktivitas Zionis sebelum negara Israel berdiri.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Menahem KAHANA/AFP
Seorang tentara Israel berdiri di depan sebuah rumah yang terkena roket Hizbullah di kota Metula, Israel utara yang sepi pada tanggal 4 November 2024. 

Menurut pasukan Israel, Hizbullah menembakkan setidaknya 16 peluru artileri ke pegunungan utara Israel selama waktu tersebut.

Jalanan kota Metula sepi. Di Metula, banyak rumah yang hancur akibat terkena roket Hizbullah.

Di beberapa taman kota ini, deretan pohon delima merah dan jeruk hangus, buah-buahan matang bergelantungan di dahan.

Seiring dengan sejarah panjang pembentukan dan perkembangannya, kota bersejarah Metula juga pernah menjadi tempat aktivitas Zionis sebelum negara Israel berdiri.

Keluarga Lior Bez telah tinggal di Metula selama 3 generasi. 

Kakek dari Bez juga merupakan salah satu orang yang mendukung angkatan bersenjata bawah tanah Zionis.

Keluarga Bez sekarang mengelola pusat warisan budaya dan wisma tamu di kota Metula

Ia mengatakan bahwa Metula merupakan komunitas yang erat – di mana “semua orang saling mengenal” sebelum konflik. 

Namun, ketika konflik datang, seluruh masyarakat mengungsi.

Di sebuah "ruang perang" kecil yang terletak di gedung dewan kota Metula, staf terus-menerus memantau monitor untuk mencari tanda-tanda mencurigakan di desa-desa Lebanon di seberang perbatasan. 

Para petugas ini akan memberi tahu pasukan Israel ketika mereka melihat gerakan mencurigakan.

Azulai juga sering mengunjungi gedung dewan kota. 

Mereka tidak dapat mencegah serangan dari seberang perbatasan, dan mereka juga tidak mempunyai cukup sarana untuk melawan. 

Yang bisa mereka lakukan hanyalah mengamati, melaporkan dan berharap konflik segera berakhir, sehingga para warga bisa kembali ke kota tercinta mereka.

Ketika ditanya apa yang perlu dilakukan untuk membuat orang-orang kembali ke rumah mereka, Azulai menjawab: 

“Hilangkan ancaman tembakan rudal anti-tank, nonaktifkan semua terowongan di wilayah tersebut dan hilangkan semua risiko infiltrasi (Hizbullah ke Israel),”

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved