Jelang Pilkada Aceh

Aceh Daerah Rawan Pilkada

Semua kabupaten/kota menjadi perhatian kita semua. Semua kita anggap rawan. Heri Heriyandi, Karo Ops Polda Aceh 

Editor: mufti
IST
Ace Hasan Syadzily. 

Berdasarkan pemetaan Bawaslu, BSSN, Bais TNI, dan Polri, masih relatif banyak provinsi dan kabupaten/kota yang berada pada kerentanan tinggi menjelang Pilkada, khususnya di wilayah Aceh dan empat provinsi di Papua. Ace Hasan Syadzily, Gubernur Lemhannas

SERABINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily memetakan tingkat kerawanan di daerah menjelang pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 November 2024. Provinsi Aceh dan empat provinsi di Papua berada pada wilayah kerentanan tinggi. Hal itu disampaikan Ace pada rapat bersama Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Pada awalnya  Ace  memaparkan variabel dalam penyelenggaraan pilkada. "Dari 14 variabel yang diukur dalam gatra politik, terdapat sembilan variabel yang relevan dengan penyelenggaraan pilkada. Meliputi kapasitas pemerintah, hubungan pusat dan daerah, fungsi pengawasan, kepastian hukum, sistem kepartaian dan kapasitas kepartaian, media massa, serta ormas pemuda dan masyarakat awam," kata Ace.

Ia mengatakan, indeks ketahanan politik nasional masih relatif kurang tangguh. Ia menyinggung variabel kapasitas pemerintah hingga fungsi pengawasan yang masih rendah. "Dari semua variabel tersebut, secara umum nilai indeks ketahanan nasional pada gatra politik, kami nilai masih relatif kurang tangguh," ujar Ace. "Terutama pada variabel kapasitas pemerintah yang hanya 1,8, hubungan pusat dan daerah 1,94, fungsi pengawasan 2,33, dan variabel kepastian hukum 2,1," tambahnya.

Ace mengatakan, berdasarkan data dari Bawaslu, BSSN, Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, hingga Polri, masih ada provinsi yang rentan jelang pilkada. Ia mengatakan wilayah itu termasuk Aceh hingga empat provinsi di Papua.

"Berdasarkan pemetaan Bawaslu, BSSN, Bais TNI, dan Polri, masih relatif banyak provinsi dan kabupaten/kota yang berada pada kerentanan tinggi menjelang Pilkada Serentak 2024. Khususnya di wilayah Aceh dan empat provinsi di Papua serta di tingkat kabupaten/kota," tutur Ace.

"Kondisi ini dapat melahirkan konflik vertikal maupun horizontal di masyarakat. Kegiatan deteksi dan antisipasi dan tindakan pencegahan oleh penyelenggara pemilu dan oleh seluruh pemangku kepentingan adalah sebuah keharusan," imbuhnya.

Bahwa Aceh masuk ketegori ‘zona merah’ dalam hal tingkat kerawanan dalam Pilkada seperti dikatakan Ace Hasan Syadzily sangat masuk akal. Ada sejumlah kasus di lapangan seperti perusakan atribut kampanye, pengancaman, hingga pelemparan granat ke rumah kontestan Pemilu. Yang terbaru terjadi di Pidie, yakni penembakan terhadap mobil Timses calon bupati. 

Sebelumnya pada Juli lalu, Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Verdianto I Biticaca juga sempat menyebut bahwa Aceh merupakan salah satu provinsi masuk kategori rawan terkait pelaksanaan Pilkada 2024. Verdianto pun meminta jajaran polisi di daerah yang masuk kategori rawan untuk melakukan antisipasi agar pilkada berjalan dengan lancar. “Kami mohon kepada rekan-rekan Kapolres yang daerahnya rawan, tolong didalami lagi. Tolong proaktif apakah kerawanan ini benar-benar,” kata Verdianto dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2024). 

Jenderal bintang dua ini meminta para kapolda dan kapolres di daerah itu dapat melakukan beragam upaya penanggulangan konflik, seperti sosialisasi Pemilu damai hingga pengetatan pengamanan pilkada. Selain itu, jajaran Polri di daerah juga harus berkoordinasi dengan TNI dan aparat keamanan setempat demi menjaga kondusivitas Pilkada 2024. 

Adapun penetapan daerah itu rawan berdasarkan analisis melalui tujuh dimensi di Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP) yang dikeluarkan Polri. “Ada dimensi penyelenggara, dimensi keamanan, dimensi peserta, dimensi masyarakat, dimensi potensi gangguan, dimensi ambang gangguan, dan dimensi gangguan nyata,” ucap Verdianto kala itu.(sak/kompas.com/dtc)

 

Mobil Timses di Pidie Ditembak, Kaca Depan Bolong

 

SIGLI - Mobil jenis Xenia warna hitam BL 1724 PL milik Syarbaini (53), warga Gampong Dayah Gampong Pisang, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 03.20 WIB, ditembak pakai senapan angin saat parkir di rumahnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved