KUPI BEUNGOH
29 Tahun Penegerian MAN 4 Aceh Besar: Makin Maju, Bermutu, dan Mendunia
Setelah sebelas tahun menyandang status swasta, akhirnya MAN 4 Aceh Besar (selanjutnya ditulis Manpat), dinegerikan pada tanggal 25 November 1995.
Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan, Manpat telah menjalin kerjasama internasional dengan dua sekolah unggulan dari negeri jiran Malaysia.
Sekolah tersebut adalah Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Al-Irshad, Pulau Pinang dan SMKA Tengku Ampuan Hajjah Afzan Pahang (TAHAP).
Kerjasama dengan SMKA Al-Irshad dijalin tahun 2011 saat madrasah dipimpin oleh Muntasyir.
Tindak lanjut dari kerjasama ini Manpat mengirimkan dua peserta didik, Nurwahyuni dan Najmi Arjuna untuk belajar sementara waktu ke SMKA Al-Irshad pada bulan Juni 2012.
Sementara kerjasama dengan SMKA TAHAP dirajut tahun 2015 saat madrasah dinakhodai oleh Hamdan.
Setahun setelahnya, Manpat menerima lawatan studi banding guru pembimbing pendidikan Alquran dan Assunah dari Negeri Kedah, Malaysia.
Di kancah dunia, prestasi gemilang dan membanggakan ditoreh salah seorang alumni Manpat Takdir Feriza Hasan.
Ia meraih juara satu cabang tilawah MTQ Internasional di Turkiye tahun 2015.
Manpat semakin mendunia melalui kiprah dan peran gurunya dalam berbagai kegiatan ilmiah bertaraf internasional.
Pada tahun 2003, Nurchaili terpilih sebagai salah seorang delegasi Indonesia dalam World Conference on Educational Science and Technology yang berlangsung di Malaysia.
Ia juga pernah menjalani short course di Seoul National University, Korea Selatan (2019) dan peserta studi banding pendidikan ke tiga negara Eropa, Perancis, Belgia, dan Belanda pada tahun 2015.
Terbaru, Rahmawati yang mengikuti program Emerging Library Leaders Summer School for Asia Pacific (ELLSSA) di Singapura, 8-12 Juli 2024.
Berbagai capaian ini meneguhkan Manpat sebagai madrasah yang makin maju, bermutu, dan mendunia.
*) PENULIS adalah Alumnus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Refleksi 20 Tahun Damai Aceh: Menanti Peran Anak Syuhada Menjaga Damai Aceh Lewat Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Utang: Membangun Negeri atau Menyandera Masa Depan? |
![]() |
---|
Melihat Peluang dan Tantangan Potensi Migas Lepas Pantai Aceh |
![]() |
---|
Dua Dekade Damai, Rakyat Masih Menanti Keadilan Pengelolaan Sumber Daya Alam |
![]() |
---|
Kampung Haji Indonesia dan Wakaf Baitul Asyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.