Konflik Suriah
Israel Perluas Pencaplokan Suriah Setelah Assad Tumbang, Lancarkan Serangan Udara Besar-Besaran
Tank Israel dilaporkan telah berada di lokasi yang berjarak 25 kilometer dari Damaskus dan jet-jet tempur mereka terus melancarkan ratusan serangan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, menyebut langkah Israel sebagai pelanggaran terhadap perjanjian disengagement 1974 antara Israel dan Suriah.
Pasukan perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan (UNDOF) juga telah memperingatkan bahwa tindakan Israel menguasai zona penyangga, melanggar perjanjian tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Dataran Tinggi Golan akan tetap menjadi bagian dari Israel "untuk selamanya."
Netanyahu juga mengapresiasi mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sebelumnya mengakui klaim Israel atas wilayah tersebut.
Netanyahu mengeklaim kejatuhan Assad sebagai hasil dari tekanan yang diberikan Israel terhadap Hamas, Hizbullah, dan Iran.
SOHR melaporkan bahwa serangan udara Israel terus berlanjut, dengan fokus pada situs pengembangan roket di Damaskus yang disebut melibatkan ilmuwan Iran.
Langkah Israel yang semakin agresif kini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi konflik di kawasan.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melanjutkan pembahasan tentang situasi di Suriah dalam beberapa hari mendatang, termasuk kemungkinan mengeluarkan pernyataan resmi terkait ketegangan ini.
Utusan Suriah Minta PBB Bertindak atas Serangan Israel
Utusan Tetap Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Qusay Al-Dahhak menyurati PBB terkait serangan Israel ke Suriah usai tumbangnya pemerintahan Bashar Al-Assad.
Utusan Suriah itu meminta Sekjen PBB dan Dewan Keamanan bertindak menyikapi serangan Israel.
Israel diketahui mengirim lebih dari 250 serangan udara ke Suriah usai tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Pasukan Israel juga menduduki wilayah yang dikontrol Suriah di Dataran Tinggi Golan.
"Kami mengirimkan surat yang identik atas instruksi pemerintah Suriah hari ini kepada Sekretaris Jenderal, Dewan Keamanan mengutuk serangan Israel ini," kata Qusay Al-Dahhak dikutip Anadolu, Selasa (10/12/2024).
Al-Dahhak menyebut serangan Israel terkini menargetkan infrastruktur sipil dan militer di Suriah.
Israel disebutnya memanfaatkan fase transisi kekuasaan di Suriah untuk menjalankan "agenda penjajahan."
Usai rezim Al-Assad tumbang, Al-Dahhak menyebut pemerintah Suriah kini tetap akan bekerja untuk masyarakat Suriah. Pemerintah Suriah yang baru disebutnya tetap akan bekerja sama dengan PBB.
"Rakyat Suriah dan Suriah kini menyaksikan era baru perubahan, sebuah tahap sejarah yang baru, Suriah sedang membangun negara baru berdasarkan kebebasan, kesetaraan, hukum, dan demokrasi," kata Al-Dahhak.
"Kami akan bekerja sama membangun kembali negara kami, membangun kembali apa yang dihancurkan, dan membangun kembali masa depan, masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Suriah."
Baca juga: Dinas PUPR Nagan Raya Gelar Konsultasi Publik RDTR Kawasan Perkotaan Seunagan
Baca juga: Dokter Zaidul Akbar Jelaskan Bahaya Tidur Setelah Subuh dan Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan
Baca juga: Jeruk Nipis Ampuh Redakan Batuk, Tapi Perlukah Dicampur dengan Kecap Manis? Berikut Penjelasannya
Suriah Bersihkan Pejuang dari Kota Druze, Suwayda, Presiden Umumkan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Tuduh Israel Inginkan Kekacauan dan Kehancuran |
![]() |
---|
Suriah Tarik Pasukan dari Sweida, Israel Besumpah Bela Sekutu Druze |
![]() |
---|
Suriah Bergolak Lagi, Israel Mengebom Suwayda di Suriah Selatan, Berdalih Lindungi Sekutu Druze |
![]() |
---|
Israel Serang Pangkalan Militer Suriah Menewaskan Militan Bersenjata, Melukai Puluhan Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.