Opini
Tukin Dosen PNS Kemendikti Saintek: Mungkinkah Terealisasi?
Sebagai sektor yang berperan besar dalam membentuk masa depan bangsa, dosen seharusnya mendapat pengakuan yang layak. Batalnya pencairan Tukin menjadi
Harapan dan Langkah ke Depan
Meski pencairan Tukin bagi dosen PNS batal pada tahun 2025, harapan untuk perbaikan kesejahteraan tetap ada. Pemerintah perlu segera menyelesaikan permasalahan administratif dan struktural yang menghambat pencairan Tukin dengan langkah-langkah konkret. Pertama, alokasi anggaran untuk kesejahteraan dosen harus menjadi prioritas dalam perencanaan keuangan negara, untuk memastikan sektor pendidikan tidak lagi dianggap sebagai sektor sekunder.
Kedua, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran perlu ditingkatkan dengan menyampaikan informasi secara terbuka kepada publik, sehingga mengurangi kecurigaan atau ketidakpastian. Selanjutnya, Kemendikti Saintek perlu memperkuat dialog dengan akademisi untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan dosen dan organisasi profesi guna memahami kebutuhan mereka secara langsung dan mencari solusi bersama.
Terakhir, perencanaan yang matang dan fleksibel diperlukan untuk mengantisipasi dinamika perubahan struktural, seperti perubahan nomenklatur kementerian, demi memastikan keberlanjutan program kesejahteraan dosen.
Tukin bagi dosen PNS yang semula dianggap sebagai bentuk penghargaan kini masih menjadi simbol harapan. Pembatalan ini bukan hanya mengecewakan, tetapi juga mencerminkan kurangnya komitmen pemerintah terhadap sektor pendidikan tinggi.
Pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan dosen, bukan hanya dengan merealisasikan Tukin tetapi juga dengan menunjukkan komitmen nyata terhadap masa depan pendidikan tinggi. Tanpa itu, janji yang semula indah ini hanya akan menjadi kenangan pahit di ingatan para pendidik bangsa.
Kesejahteraan dosen bukanlah sekadar masalah teknis, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia yang lebih cerah. Kini saatnya pemerintah menunjukkan bahwa pendidikan memang menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.
*) Penulis adalah dosen PNS Dpk Universitas Serambi Mekkah dan Bendum Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh. email: m.zulfajri@gmail.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.