Penipuan

Hati-hati, Beredar Link Palsu Informasi Bansos, Berisi Pishing dan Penipuan

"Dari ciri-cirinya, kalau bagi saya indikasi kuatnya ini link penipuan, jadi ada ciri-ciri dia, kita bisa tahu kalau orang sudah paham, mudah dikenali

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
FACEBOOK
Teuku Farhan 

Untuk melindungi diri dari potensi penipuan online, selalu pastikan bahwa link yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya, dan jika ragu, segera lakukan pengecekan lebih lanjut melalui situs resmi atau pihak berwenang.

Modus penipuan informasi bantuan sosial (bansos) yang semakin marak mengindikasikan pentingnya upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang lebih intensif.

Menurut Farhan, edukasi tidak boleh hanya sekadar seremonial, tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan.

 "Harus ada ruang pengaduan yang mudah diakses oleh masyarakat, tidak hanya di kantor-kantor, tetapi juga di tempat-tempat yang lebih dekat dengan mereka, seperti masjid," ujar Farhan.

Masjid, menurutnya, adalah salah satu pusat masyarakat yang mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.

 "Kenapa masjid? Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan tempat yang nyaman dan tenang, yang sering kali menjadi pusat aktivitas masyarakat. Akses masyarakat untuk datang ke masjid juga lebih mudah, kadangkan orang malas ke kantor " tambahnya.

Farhan berharap, masjid dapat menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pengaduan.

"kemudian masjid auranya beda, lebih tenang dan lingkungannya lebih nyaman, kemudian kita berharap masyarakat lebih dekat dengan masjid, sehingga masjid juga bisa jadi tempat edukasi masyarakat, jadi tidak sebatas masjid itu tempat ibadah saja, apa lagi kita di Aceh," jelasnya.

Selain itu, Farhan juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan kanal pengaduan yang lebih cepat dan responsif.

"Saat ini, teknologi sudah berkembang pesat, terutama dengan adanya chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menangani pertanyaan-pertanyaan berulang dengan cepat. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kominfo Aceh harus menyediakan kanal resmi, seperti WhatsApp (WA) chatbot, untuk melayani pengaduan secara langsung dan cepat," harapnya.

Dengan semakin berkembangnya ancaman penipuan online, Farhan mengingatkan agar upaya pencegahan dan pengaduan tidak hanya dilakukan pada saat kasus terjadi, tetapi juga melalui pendidikan yang berkelanjutan.

 "Ancaman penipuan akan semakin besar ke depannya, jadi kita perlu mempersiapkan masyarakat dengan informasi yang jelas dan mudah diakses," pungkasnya.

Edukasi yang lebih intensif dan akses pengaduan yang mudah diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada dan terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan bantuan sosial.

Dalam hal ini pusdatinkesos juga mengingatkan dalam postingan instagram (@pusdatinkesos), agar masyarakat jangan mudah percaya pada pesan atau telepon.

"Masyarakat Jangan mudah percaya pada pesan atau telepon yang mencurigakan. Informasi resmi hanya melalui cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos di App Store dan Play Store," tulis akun Instagram @pusdatinkesos. (*)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved