Opini

Top Ten UTBK Nasional: Mimpi Pendidikan Aceh

Dalam dunia medis, dokter menyembuhkan pasien dengan mengikuti beberapa tahapan baku: anamnesis, uji lab, diagnosis, intervensi, dan observasi.

Editor: mufti
For Serambinews.com
Marthunis ST DEA, Kepala Dinas Pendidikan Aceh 

Johanes Surya  membuktikan perkataannya dengan membawa anak-anak pelosok mengikuti olimpiade sains tingkat internasional dan jadi juara. Hasil dari asesmen kepala sekolah dan guru menunjukkan bahwa ruang perbaikan masih sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Asesmen siswa dilakukan pada tiga tingkatan. Kelas X diuji kemampuan literasi dan numerasinya pada masa orientasi sekolah. Ujian Kelas XI dilakukan secara nasional yang disebut dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Hasil penilaian kedua tingkat ini menunjukkan bahwa kelemahan siswa Aceh pada kompetensi numerasi.

Begitu juga kemampuan literasi masih  harus ditingkatkan. Simulasi SNBT untuk siswa kelas XII juga dilakukan pada medio Desember 2024. Hasilnya, konsisten dengan dua tes sebelumnya untuk kelas X dan XI. Dari tujuh subtes yang diuji dalam UTBK SNBT, subtes penalaran matematika dan pengetahuan kuantitatif merupakan dua subtes yang paling rendah nilainya.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, beberapa kegiatan dianggarkan dan akan dilaksanakan dengan fokus pencapaian nilai UTBK yang tinggi. Strateginya adalah membiasakan soal-soal setara UTBK diuji dan dibahas di sekolah dalam mata pelajaran. Melalui PPKn diuji kemampuan nalar. Begitu juga soal pelajaran matematika dibuat soal berbasis literasi.

Strategi di atas dilaksanakan melalui siklus tiga langkah. Pertama, peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan (GTK) ditujukan pada kemampuan guru memahami, mengajarkan, dan membuat soal yang setara UTBK atau soal yang memicu cara pikir tingkat tinggi (high-order thinking skills). Kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan guru narasumber dari kabupaten/kota. Setelah itu, guru narasumber ini akan mengimbasi guru sejawatnya di daerah melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan komunitas belajar.

Kedua, Disdik Aceh melakukan banyak asesmen untuk memastikan upaya peningkatan kapasitas kepala sekolah, guru, dan kemampuan siswa dalam literasi, numerasi, dan karakter terjadi. Ini juga bagian dari akuntabilitas. Ketiga, memberikan apresiasi bagi GTK dan siswa yang berprestasi. Triangulasi strategi ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga setiap siklus kinerja pendidikan menjadi lebih baik.

Upaya meraih mimpi tidak mungkin hanya dilakukan oleh Disdik Aceh sendiri. Peran masyarakat, terutama orang tua/wali siswa, sangat instrumental. Sinergi peran ini akan melapangkan jalan menuju raihan kualitas pendidikan Aceh dalam 10 besar nasional. Insyaallah.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved