Kupi Beungoh
Mudik Modern, Saatnya Beralih ke THR Non Tunai
THR non tunai pun saat ini sudah cukup banyak pilihan, seiring dengan luasnya penggunaan dompet elektronik (e-wallet) terutama di kalangan muda.
THR non tunai pun saat ini sudah cukup banyak pilihan, seiring dengan luasnya penggunaan dompet elektronik (e-wallet) terutama di kalangan muda. Ini sejalan dengan aliran dana THR yang pada umumnya bersumber dari orang dewasa (yang notabene sudah memiliki penghasilan) kepada yang lebih muda (biasanya belum berpenghasilan).
Cara membagikan THR secara non tunai pun sudah lebih mudah dengan adanya QRIS transfer, yang memungkinkan seseorang untuk mengirimkan uang cukup dengan melakukan scan QR penerima.
Cara sesederhana itu sangat memudahkan berbagi THR di hari lebaran karena menghemat waktu dibanding harus mengetikkan nomor rekening.
Bahkan jika ada anggota keluarga yang tidak bisa mudik karena satu dan lain hal pun, THR tetap bisa dikirimkan, alih-alih membagikan secara tunai yang terbatas pada tatap muka.
Ini tidak sekedar wacana, karena sudah pernah dipraktekkan oleh masyarakat ketika kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu.
Pada saat itu, perjalanan ke luar daerah dibatasi, sehingga banyak perantau yang tidak bisa mudik. Namun gagal mudik bukan berarti tidak melakukan tradisi berbagi THR.
Menurut survei yang dilakukan oleh Jakpat (Jajak Pendapat) bersama ShopeePay pada tahun 2021 pada saat pandemi masih melanda, sebanyak 58 persen dari responden memilih hanya membagikan THR secara non-tunai.
Artinya sebagian besar masyarakat sebenarnya sudah mampu mengubah tradisi bagi-bagi uang tunai, namun hanya jika ada kondisi tertentu.
Selain lebih baik dari resiko keamanan, THR non tunai juga lebih praktis.
Mengingat kondisi ketika menjelang lebaran, orang berbondong-bondong mencari uang pecahan kecil agar memudahkan pembagian THR nantinya.
Meskipun Bank Indonesia dan bank umum melayani penukaran uang pada saat hari besar keagamaan, namun bagi penukar tentunya membutuhkan effort untuk menukarnya.
Untuk menggunakan layanan penukaran Bank Indonesia, penukar wajib mendaftarkan terlebih dahulu di website pintar.bi.go.id dan datang ke lokasi penukaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sehingga penukar harus meluangkan waktu untuk datang dan mengantri dengan penukar lainnya, hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan jika sudah beralih ke THR non tunai. Waktu yang ada pun dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan hal-hal produktif lainnya.
Membudayakan THR non tunai tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang merayakan lebaran.
Dampak pada transformasi perekonomian juga terjadi karena terciptanya masyarakat cashless.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.