Kupi Beungoh

Mudik Modern, Saatnya Beralih ke THR Non Tunai

THR non tunai pun saat ini sudah cukup banyak pilihan, seiring dengan luasnya penggunaan dompet elektronik (e-wallet) terutama di kalangan muda.

Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Arga Riandhi, Pelaksana di Unit Implementasi PUR, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh. 

Seluruh transaksi yang dilakukan secara non tunai tercatat dan dapat ditelusuri, sehingga akan mengurangi celah untuk transaksi yang bertentangan dengan hukum.

Demikian juga dampaknya terhadap penghematan anggaran negara. Pencetakan dan pengedaran uang Rupiah oleh Bank Indonesia tentu membutuhkan biaya yang besar.

Terlebih lagi masih banyak yang memiliki kebiasaan melipat atau meremas uang jika THR diberikan dengan cara ”salam tempel”.

Kebiasaan ini mempersingkat masa edar uang kertas kita karena uang akan lebih mudah rusak jika sering dilipat. Ini juga merupakan salah satu alasan Bank Indonesia selalu mengedukasi masyarakat untuk merawat uang dengan baik melalui program Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah. Namun kita selangkah lebih maju jika sudah terbiasa dengan non tunai.

Salah satu langkah untuk membiasakannya adalah dengan memulai dari momen seperti lebaran, dimana sebagian besar keluarga berkumpul dengan suasana bahagia.

Silaturahmi yang terjalin ini bisa sekaligus menjadi sarana edukasi, jika misalnya ada sebagian anggota keluarga yang belum terbiasa menggunakan transaksi non tunai. Adanya THR non tunai diharapkan menjadi pemicu bagi yang bersangkutan untuk memulai kebiasaan tanpa cash.

Ketika sudah merasakan manfaat serta kemudahannya, kebiasaan ini sangat mungkin akan berlanjut.

Para pedagang pun akan menyesuaikan jika banyak permintaan dari pembeli secara non tunai. Dengan demikian akan terbentuk budaya cashless tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pedesaan.

Semua itu bisa terealisasi apabila masing-masing dari kita mau memulai, setidaknya dari diri sendiri, lalu mengajak orang terdekat untuk melakukan hal yang sama.

Sebagaimana kata Mahatma Gandhi, kebiasaan kecil, jika dilakukan oleh banyak orang, akan dapat mengubah dunia.

Padahal mengubah kebiasaan dari tunai ke non tunai bukanlah masalah besar, karena bukan budayanya yang diubah, tetapi hanya metodenya.

Budaya mudik dan membagikan THR tetap kita lestarikan, namun dengan kebiasaan baru ini, lebih banyak manfaat yang diperoleh.

Mari manfaatkan momen lebaran tidak hanya untuk membangun hubungan baik dengan sesama, tetapi juga membangun kebiasaan baik untuk bersama. (*)

*) PENULIS adalah Pelaksana di Unit Implementasi PUR, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved