Kupi Beungoh
Gaza, Hiroshima, dan “Kegilaan” Donald Trump – Bagian III
Secara sengaja atau tidak guru besar Trump untuk apa yang sedang ia rencanakan tentang “Riviera Gaza”, tak lain dari Vladimir Putin dan Xi Jin Ping
Kehidupan global abad ke 21 di bawah prinsip geopolitik AS terbaru versi Trump terakhir, paling kurang akan melahirkan 3 kekaisaran adikuasa yang bertindak semena-mena. AS versi Trump, Rusia versi Putin, dan Cina versi Xi Jin Ping. Mereka serumah rupanya.
Oleh: Ahmad Humam Hamid*)
RENCANA gila seorang pemimpin besar yang telah membuat dunia kacau dan menderita, bukan tak penah terjadi.
Betapa negara maju Eropa seperti Jerman yang terdepan dalam ilmu pengetahuan dan peradaban, mampu dibelokkan oleh kegilaan Hitler yang mensponsori Perang Dunia ke II.
Mungkinkah Gaza akan kembali sempurna menjadi neraka jika Trump memberi signal “yes” kepada Israel untuk kembali melakukan pembersihan etnis Palestina, bahkan kalau perlu dengan keterlibatan militer AS?
Walaupun ada yang mengatakan mungkin, peuang untuk terjadi sangat kecil, dan AS harus membayar sangat mahal.
Ada arus emosi global bahkan keberpihakan masyarakat internasional sampai hari dengan nyata terlihat kepada Palestina.
Lupakan semua musuh AS, dan sejumlah besar negara Islam yang tak henti berteriak.
Lihatlah betapa negara-negara besar, baik atas nama negara maupun masyarakat luas menentang dengan sangat keras.
Mereka mengecam keras praktek jahat kemanusian yang dilakukan Israel di Gaza selama 15 bulan terakhir.
Nyaris semua sekutu utama AS yang bergabung dalam Uni Eropa mengecam dan melawan penindasan itu.
Sejumlah negara Skandanavia seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia bahkan mengakui negara Palestina juga menyuarakan secara lebih tajam dan pedas.
Pada tataran masyarakat luas, sebagian besar generasi muda AS dan Eropa bahkan menunjukkan keberpihakan untuk kemerdekaan Palestina.
Dalam berbagai pawai besar solidaritas Gaza, banyak sekali generasi Z yang terlibat dan mengecam Israel.
Di kampus-kampus besar AS, para guru besar dan mahasiswa secara terbuka dan manantang, mendukung Palestina dan bahkan disinyalir akan menjadi gelombang baru antisemit (anti-Yahudi).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.