Kesehatan

Rahasia Orang Jepang & China Jarang Kena Obesitas, dr Zaidul Akbar : Mereka Kalau Makan Banyakin Ini

Di tengah maraknya masalah obesitas yang semakin meluas di berbagai negara, pola makan orang Jepang dan China menjadi sorotan banyak ahli kesehatan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
Kolase YouTube dr Zaidul Akbar Official & Meta AI
Dr Zaidul Akbar, seorang praktisi kesehatan, mengungkapkan rahasia di balik kebiasaan makan orang Jepang dan China yang tidak terkena obesitas dan cenderung menjaga berat badan tetap ideal, gambar tersebut merupakan kolase dengan hasil gambar ilustrasi orang obesitas buatan Meta AI, Kamis (13/2/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Di tengah maraknya masalah obesitas yang semakin meluas di berbagai negara, pola makan orang Jepang dan China menjadi sorotan banyak ahli kesehatan.

Dr Zaidul Akbar, seorang praktisi kesehatan, mengungkapkan rahasia di balik kebiasaan makan orang Jepang dan China yang tidak terkena obesitas dan cenderung menjaga berat badan tetap ideal, meskipun mereka mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih banyak.

Lewat kanal YouTube resminya, dr Zaidul Akbar berbicara tentang gaya hidup orang Jepang dan China yang jarang mengalami obesitas.

Menurutnya, salah satu faktor kunci adalah cara mereka makan dan pola diet yang mereka jalani.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Offciial pada Kamis (13/2/2025), ada beberapa rahasia orang Jepang & China jarang kena obesitas.

Pertama, dR Zaidul Akbar mengatakan karena mereka kerap makan dalam sajian dengan porsi makanan di banyak negara Barat. Mereka lebih cenderung makan dalam porsi yang terkontrol, namun tetap seimbang dalam gizi.

Baca juga: Benarkah Makan Telur Jadi Penyebab Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar Asalkan

"Jadi kalau Anda lihat orang-orang di Hongkong atau di Cina atau mungkin di Jepang itu kan jarang yang anda lihat obesitas, kenapa? Salah satu cara mereka makan mereka selalu menggunakan piring atau mangkok yang kecil untuk makan," kata dr Zaidul Akbar

Faktor selanjutnya adalah sajian makanan mereka konsentrasi pada sayuran dan makanan alami, dimana makanan utama mereka didominasi oleh sayuran, biji-bijian, ikan, dan makanan berbahan dasar nabati yang lebih rendah kalori namun kaya akan nutrisi dan protein.

"Jadi yang dimakan itu sedikit, yang dimakan kebanyakan apa protein nah itu caranya," sambungnya.

Selain itu, mereka cenderung menghindari makanan olahan yang mengandung banyak gula dan lemak trans, sementara dalam cira rasa, mereka menggunakan rempah-rempah dan bumbu alami.

Dalam hal ini, dr Zaidul Akbar bukan berarti melarang anda untuk berhenti konsumsi makanan yang berkarbohidrat, namun ia menegaskan jika anda konsumsi makanan tersebut, maka perlu diimbangi dengan banyak konsumsi sayur, protein hingga biji-bijian.

"Makanlah karbo kalau perlu, kalau enggak perlu anda banyakin sayur, protein, tambahkan nanti dengan biji-bijian atau kacang-kacangan cukup itu," pungkasnya.

Baca juga: Ini Tips dari dr Zaidul Akbar untuk Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Makan Nasi

Benarkah Makan Telur Jadi Penyebab Kolesterol Tinggi? 

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati. Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat.

Kolesterol akan menjadi berbahaya ketika tingkat kolesterol tinggi karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan buruknya sirkulasi darah. 

Penyebab kolesterol tinggi berasal dari apa yang kita konsumsi sehari-hari. Namun benarkah mengonsumsi telur jadi penyebab naiknya kolesterol?

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved