Berita Banda Aceh

Menjelang ‘Uroe Makmeugang’, Alhamdulillah Aceh Zero Kasus PMK

Dengan demikian, konsumen tidak perlu khawatir terhadap PMK saat membeli daging sapi, kerbau, atau kambing menjelang 'uroe makmeugang' puasa Ramadhan

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
ACEH ZERO PMK - Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, ST, MSi, memastikan hewan ternak di Aceh saat ini zero penyakit kuku dan mulut atau PMK. Tentu kondisi ini sangat baik, apalagi masyarakat Aceh akan menghadapi meugang Ramadhan 1446 HIjriah yang diperkirakan pada Kamis-Jumat, 27-28 Februari 2025. 

Dengan demikian, konsumen tidak perlu khawatir terhadap PMK saat membeli daging sapi, kerbau, atau kambing menjelang 'uroe makmeugang' puasa Ramadhan 1446 Hijriah yang diperkirakan 27-28 Februari 2025. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyakit kuku dan mulut (PMK) yang tiga bulan lalu sempat menjangkiti ribuan ternak di Aceh, kini teratasi tuntas, sehingga saat ini Aceh dinyatakan "zero kasus PMK".

Dengan demikian, konsumen tidak perlu khawatir terhadap PMK saat membeli daging sapi, kerbau, atau kambing menjelang 'uroe makmeugang' puasa Ramadhan 1446 Hijriah yang diperkirakan 27-28 Februari 2025. 

"Alhamdulillah, menjelang meugang puasa tahun ini kita aman. Kasus PMK di Aceh sudah zero,"  ungkap Kepala Dinas Peternakan Aceh,  Zalsufran ST, MSi yang ditanyai Serambinews.com di Banda Aceh,  Senin (17/2/2025) sore.

Menurut Zalsufran, daerah yang paling terakhir bebas dari PMK di Aceh tahun ini adalah Kabupaten Aceh Barat.

"Terakhir di sana ada dua sapi lagi yang terjangkit PMK. Tapi alhamdulillah,  itu pun sudah teratasi. Seluruh Aceh kini zero kasus PMK," ujar Zalsufran.

Sebelumnya, pada 27 Januari lalu dilaporkan, jumlah ternak di Aceh yang terjangkit PMK pada tahun 2024-2025 mencapai 2.692 ekor, khususnya sapi.

Baca juga: Aceh Nol Kasus PMK

Berdasarkan data pada tanggal tersebut, saat itu sudah ada 2.556 ekor yang sembuh dari PMK.  

“Selain itu, juga ada ternak yang mati 34 ekor dan  harus dipotong paksa 19 ekor," kata Zalsufran, sebagaimana dikutip dari Info Publik, Senin (27/1/2025).

Adapun ternak yang terpapar PMK itu tersebar di Kabupaten Aceh Timur 1.132 ekor, Aceh Utara 437, Bireuen 63, Bener Meriah 11, Aceh Tamiang 15, Aceh Barat 14, Aceh Selatan 8, Kota Langsa 467, dan Kota Lhokseumawe 545 ekor.

Akan tetapi, sejak kasus PMK mewabah di Aceh pada akhir tahun lalu, menurut Zalsufran,  hanya butuh waktu tiga bulan untuk mengatasinya hingga saat ini tuntas.

Kepada Serambinews.com, Zalsufran menyebutkan sejumlah langkah yang telah dilakukan sehingga upaya penanggulangan PMK di Aceh bisa seberhasil ini.

"Kita melakukan peningkatan vaksinasi, pengobatan, biosecurity, dan yang paling penting adalah kolaborasi antara peternak dan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Aceh," terang Zalsufran.

Baca juga: VIDEO Ratusan Ekor Ternak Diangkut ke Pasar Hewan Geurugok Bireuen, Ada Pemeriksaan PMK

Menurutnya, para tenaga kesehatan hewan (nakeswan) dan dinas kabupaten/kota di Aceh bekerja luar biasa. Selain itu, peternak pun sudah lebih baik dalam melakukan penanganan PMK.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved