Konflik Palestina vs Israel

Donald Trump Ultimatum Hamas: Ancam Bunuh Warga Gaza jika Tak Bebaskan Sandera

Donald Trump mengatakan, ultimatum ini sebagai "peringatan terakhir" kepada Hamas untuk segera membebaskan semua sandera yang masih tersisa di Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). Donald Trump diam-diam mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas untuk membahas sandera Amerika yang ditahan oleh kelompok tersebut di Gaza. 

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Al Mayadeen, bahwa pertemuan baru-baru ini meninggalkan kesan positif bagi pihak AS mengenai kemungkinan negosiasi baru.

Namun, pejabat tersebut mencatat bahwa utusan AS hanya berfokus pada potensi pertukaran tahanan dan tidak membahas masalah yang lebih luas, seperti gencatan senjata atau diakhirinya perang di Gaza.   

"Pihak Amerika tidak menyampaikan kerangka kerja khusus untuk pertukaran tahanan, tetapi mendengarkan perspektif Hamas mengenai masalah tersebut," kata pejabat itu. 

Pejabat Perlawanan Palestina juga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut terjadi atas permintaan AS dan mengejutkan pejabat Israel.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt mengungkapkan alasan setelah ditanya mengapa AS bernegosiasi “secara langsung dan untuk pertama kalinya dengan Hamas”.

"Terkait negosiasi yang Anda maksud, pertama-tama, utusan khusus yang terlibat dalam negosiasi tersebut memiliki kewenangan untuk berbicara dengan siapa pun," katanya, dikutip dari CNN.

"Israel telah diajak berkonsultasi mengenai masalah ini, dan lihatlah, dialog dan pembicaraan dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan apa yang terbaik bagi kepentingan rakyat Amerika adalah sesuatu yang telah dibuktikan oleh presiden sebagai apa yang ia yakini sebagai (sebuah) upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika," imbuh Leavitt.

Di sisi lain, Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan pihaknya telah “menyampaikan kepada Amerika Serikat posisinya mengenai pembicaraan langsung dengan Hamas”.

Pernyataan Israel tidak menjelaskan secara rinci apakah Israel telah mengetahui pembicaraan tersebut sebelumnya atau baru mengetahuinya kemudian.

Pernyataan tersebut juga tidak menjelaskan secara rinci apa posisi Israel.

Sebelumnya pada hari Rabu, sumber mengatakan kepada CNN bahwa Israel mengetahui pembicaraan tersebut.

Seorang diplomat tinggi Israel tampaknya merujuk pada pembicaraan tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox Business.

"Alih-alih menekan Israel, Presiden (Donald) Trump malah menekan Hamas dan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Ofir Akunis, konsul jenderal Israel di New York.

 
"Jika Gedung Putih ingin berbicara langsung dengan Hamas dan menekan mereka untuk membebaskan lebih banyak sandera, kami akan sangat senang melihat lebih banyak sandera bersama keluarga mereka dan di Israel," katanya.

 

Baca juga: AS Konfirmasi Negosiasi Langsung dengan Hamas Terkait Tawanan Gaza

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved