Kupi Beungoh
UEA Sediakan Ribuan Paket Ifthar di UIN Ar-Raniry, Mahasiswa dan Warga Pun Bahagia
Makanan buka puasa gratis ini merupakan bantuan penuh dari Khalifa Bin Zayed Al Nahyan Foundation, Uni Emirat Arab, selanjutnya dinamai "Ifthar Jama'i
Beberapa makanan sudah ditandai dengan barang seperti tas, handphone, dan sebagainya. Lalu karena kejadian “booking”, ada beberapa orang yang “kehilangan” haknya untuk menikmati sajian Ifthar Jama'i, padahal telah datang lebih awal. Mereka terpaksa pulang dengan tangan kosong.
“Praktik main booking makanan milik publik untuk teman yang belum tentu datang itu adalah bagian dari kolusi yang tentu saja membuat jamaah yang datang lebih awal merasa terzalimi,” ujar dosen kami dari Prodi KPI, Hasan Basri M Nur, dalam MK Penulisan Opini di FDK UIN Ar-Raniry.
Untuk mengatasi masalah ini perlu kesadaran bahwa jamaah yang lebih awal datang adalah lebih berhak menerimanya. Jangan paksakan menyimpan makanan untuk teman yang tak datang tepat waktu.
Sampah Berserakan
Masalah lain yang kembali muncul adalah setelah kegiatan Ifthar Jama'i berlangsung sering kali banyak sampah berserakan di sekitar area kampus. Minimnya tempat sampah dan kesadaran peserta menyebabkan lingkungan kampus menjadi kotor.
Untuk mengatasi masalah ini perlu kesadaran dari masing-masing peserta yang sudah menikmati Ifthar Jama'i. Islam mengajarkan kebersihan itu adalah bagian iman. Mari mengamalkan ajaran ini.
Harusnya dengan adanya bantuan penuh seperti ini, sebagai peserta yang akan menikmati Ifhtar Jama'i harus lebih sadar diri akan sampah yang ditinggalkan, dan juga kesadaran bahwa Ifhtar Jama'i ini merupakan hak semua orang yang sudah tiba di Mesjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry.
Melihat hal ini, penulis memberikan beberapa solusi untuk mahasiswa/i dan masyarakat yang juga ingin menikmati Iftar Jama'i
1. Datang Lebih Awal
Karena dengan antusias yang sangat luar biasa, di waktu menuju pukul lima sore, peserta datang membludak, sehingga alangkah lebih baiknya datang lebih awal seperti di waktu Ashar sekalian melaksanakan ibadah shalat Ashar berjamaah dan iktikaf di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry.
2. Tidak “booking” Makanan yang sudah disajikan
Makanan yang disajikan merupakan hak semua orang, harus ada kesadaran diri untuk tidak meletakkan barang di makanan yang sudah disajikan sebagai bentuk “makanan ini sudah ada pemiliknya”.
Jika ingin duduk bersampingan dengan teman terdekat alangkah lebih baik untuk datang sekalian, dan tiba di Mesjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry di waktu yang sama.
3. Membereskan Sampah Masing-masing
Ini harus menjadi kesadaran masing masing peserta yang sudah menikmati Ifthar Jama'i untuk “mengantongi” sampahnya dan buang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Mari menjadi manusia yang juga tidak merepotkan orang lain, terutama untuk tidak merepotkan panitia yang sudah membagikan makanan.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.