Jurnalisme Warga
Iftar Emirat di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Ini menggambarkan suasana perhelatan khusus ‘event’ Ramadhan di salah satu kampus keagamaan Islam kebanggaan masyarakat Aceh tersebut.
Wagub mengatakan ini investasi. Beliau meminta setiap warga Aceh agar memperlakukan secara baik setiap pihak yang membawa investasi ke Aceh.
Dalam perspektif Corporate Social Responsibility (CSR), setiap bantuan perusahaan—apalagi bantuan suatu negara—adalah investasi.
Semua pengeluaran CSR dicatat sebagai modal biaya produksi yang diperhitungkan kembali dalam bentuk ‘return’ bisnis yang menguntungkan.
Untuk dicatat, ‘return’ tidak selalu profit, tetapi juga benefit.
Dalam perspektif ini tentu saja kita melihat kehadiran Emirat di Aceh sebagai suatu anugerah yang apabila dapat dikelola dengan baik tentu diharapkan mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat.
Emirat sedang iftar, sedang berbuka puasa, yaitu melepaskan gelontor investasi di Tanah Rencong ini yang mungkin selama ini ditahan.
Sepertinya, buka puasa investasi sudah sangat serius.
Kunjungan Duta Besar Emirat ke Aceh 9-11 Ramadhan lalu, dengan berbagai ‘impact’ berupa gagasan investasi terutama bidang infrastruktur, menabalkan hal itu.
Adalah Mubadala Energi, perusahaan resmi milik Emirat, sejak setahun lalu mendapat justifikasi untuk melakukan eksplorasi energi di perairan Aceh, laut Andaman.
Itu investasi besar, tentu diharap berdampak segar untuk penguatan aset pemerintah daerah dan masyarakat di Aceh.
Tentu juga Pemerintah dan masyarakat Aceh diharap berinvestasi dalam bentuk ‘goodwill’ dan atau ‘political will’ yang diperlukan Emirat. Sama-sama berinvestasi untuk kemanfaatan bersama.
Mari iftar bersama Emirat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.