Salam
Memang Sudah Seharusnya Maskapai Tambah Flight
harga tiket pesawat rute Jakarta-Banda Aceh tengah menjadi sorotan publik. Bayangkan saja, harga yang dipatok maskapai mencapai Rp 11 juta per seat
Mahalnya harga tiket pesawat rute Jakarta-Banda Aceh tengah menjadi sorotan publik. Bayangkan saja, harga yang dipatok maskapai mencapai Rp 11 juta per seat. Sekitar empat hingga lima kali lipat dari harga biasa yang berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
Kondisi ini tentu sangat memberatkan. Di tengah situasi banyaknya warga Aceh yang ingin pulang kampung, di saat itu pula harga tiket membumbung tinggi. Terkesan, maskapai ingin memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya.
Karena itu, tak berlebihan bila Harian Serambi Indonesia menjadikan persoalan ini menjadi berita utama (head line) di halaman satu edisi Selasa (25/3/2025).
Terkait hal ini, General Manager (GM) Garuda Indonesia Wilayah Aceh, Nano Setiawan mengungkapkan bahwa harga tiket rute Jakarta-Banda Aceh yang tembus Rp 11 juta ini hanya tersisa untuk kelas bisnis. Sementara untuk kelas ekonomi yang tiketnya lebih murah telah habis terjual.
“Betul, hanya kelas bisnis yang tersisa untuk penerbangan Jakarta ke Aceh,” kata Nano sebagaimana diberitakan Serambi. “Kelas economy masih harga normal. Hanya memang sudah terjual habis sebelum hari raya dari Jakarta ke Aceh,” lanjutnya.
Nah ironisnya, pengecekan yang dilakukan Serambi, Harga tiket dengan rute transit Jakarta-Kuala Lumpur-Banda Aceh justru jauh lebih murah dibandingkan dibandingkan penerbangan langsung Garuda Indonesia, berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Sedangkan Kuala Lumpur-Banda Aceh berkisar Rp 1,5 juta.
Fenomena ini sebenarnya sudah lama terjadi. Karena itu, banyak warga Aceh yang kemudian lebijh memilih rute internasional via Kuala Lumpur untuk pulang kampung, karena harganya bisa beberapa kali lipat lebih terjangkau.
Kita sangat paham bahwa maskapai dapat menaikkan harga tiket saat periode-periode padat atau peak season. Alasannya karena permintaan tinggi, keterbatasan kapasitas, biaya operasional, dan berbagai alasan lainnya. Tetapi perlu diingat, kenaikan harga itu jangan sampai menyulitkan masyarakat.
Menaikkan harga tiket saat peak season dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak adil atau semena-mena, memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan, apalagi jika harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan.
Karena itu kita sangat sepakat dengan pernyataan Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh I, Ghufran Zainal Abidin. Dia mengatakan, solusi mengatasi masalah tingginya arus mudik ini bukanlah dengan menaikkan harga tiket setinggi-tingginya, melainkan dengan menambah frekuensi penerbangan ke Aceh.
Politisi PKS ini mendesak pemerintah dan maskapai penerbangan untuk segera mengambil langkah konkret, karena situasi ini sangat merugikan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Pihaknya akan mendorong pembahasan lebih lanjut dengan pihak terkait untuk membahas persoalan ini.
Ya, kita berharap, semoga saja di sisa waktu 2-3 hari ke depan akan ada solusi dari pemerintah dan maskapai. Jangan sampai, rencana saudara-saudara kita berkumpul Bersama keluarga di momen yang sangat spesial ini terganjal karena kebijakan pihak maskapai.(*)
POJOK
Tiket Jakarta-Banda Aceh tembus Rp 11 Juta
Padahal Jakarta-Malaysia paling mahal cuma Rp 3,9 Juta
Aceh dukung program 3 juta rumah subsidi
Tetapi peruntukannya harus jelas dong, jangan dijual lagi
Tirta Pase Mulai produksi air kemasan
Oke, distribusi air bersih ke warga bagaimana?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.