HIMAT Tegas Tolak Revisi UU TNI, Khawatirkan Dampak bagi Demokrasi, Sayangkan Aksi FAKSI

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Himpunan Mahasiswa Aceh Timur (HIMAT) dengan tegas menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) dan menyayangkan adanya kelompok di Aceh Timur Bernama FAKSI Aceh yang memberikan dukungan terhadap perubahan regulasi tersebut, Minggu (30/3/2025).

Ketua HIMAT, Zulkarnaini menyatakan, bahwa dukungan tersebut tidak mencerminkan kepentingan masyarakat secara luas dan dinilai tidak objektif. 

Ia juga menyoroti bahwa kelompok yang mendukung revisi tersebut bukan berasal dari kalangan ahli hukum.

“Kami menghormati perbedaan pendapat, namun pandangan yang mendukung perluasan kewenangan militer dalam ranah sipil harus dikaji lebih dalam,” katanya. 

“Kita perlu mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia,” ujar Zulkarnaini.

Menurutnya, revisi UU TNI berpotensi memberikan kewenangan berlebih kepada militer dalam ranah sipil.

Hal ini dinilai dapat mengancam prinsip supremasi hukum serta tatanan demokrasi di Tanah Air.

Oleh karena itu, HIMAT menilai bahwa setiap perubahan regulasi yang berkaitan dengan institusi militer harus mempertimbangkan keseimbangan antara pertahanan negara dan hak-hak sipil masyarakat.

“Kami menolak segala bentuk regulasi yang membuka celah bagi militer untuk lebih dalam terlibat dalam urusan sipil,” papar dia. 

“Demokrasi harus tetap dijaga, dan supremasi sipil harus ditegakkan,” tegasnya.

HIMAT berharap agar pemerintah dan pihak terkait lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sipil serta prinsip demokrasi di Indonesia.(*)