Berita Aceh Singkill
Profil Moh Mulyono, Dulu Jual Sate Depan Makodim Aceh Singkil Kini Jadi Komandan Kodim
Dengan menggandeng seorang adik laki-lakinya, alumni Akmil 2004 itu memilih jualan sate Madura, khas kampung halamannya.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
Setahun berikutnya tepatnya 2013 kembali memimpin pasukan tempur dengan menjadi Dankipan A Yonif 115/Macan Leuser dan tahun yang sama bergeser jadi Dankima Yonif 115/Macan Leuser.
Lulus Pendidikan Lanjutan Perwira II (Diklapa II) Infantri 2014 Moh Mulyono dan istri serta dua buah hatinya R Alfi Efiliza Eka Wira dan R Dwi Aditya M meninggalkan Aceh.
Untuk memulai tugas baru di pulau Kalimantan, sebagai Pabandya Wanwil Sterdam VI/Mulawarman.
Selang dua tahun, pangkatnya naik menjadi perwira menengah dengan melati satu di pundak pada 2016.
Saat berpangkat mayor Moh Mulyono, terpilih sebagai pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (Konga) yaitu pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan untuk perdamaian di Sudan.
Setahun mengabdi sebagai bagian dari pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dipercaya menjadi Pabanda Gal Sinteldam VI/Mulawarman pada 2017.
Berikutnya mendapat amanah baru sebagai Kepala Staf Kodim 1006/Martapura pada tahun 2018 di Kalimantan Selatan.
Setelahnya geser menjadi Pabandya Min Sinteldam VI/Mulawarman tahun 2019.
Selama tujuh tahun berada di pulau Borneo, perjalanan tugasnya membawa dirinya dan keluarga ke kota metropolitan Jakarta.
Lulus Sespimen Polri Dikreg 61 tahun 2021. Pada tahun yang sama jabatannya Kabagmin Balaklid Pusintelad.
Seiring sejalan pangkatnya naik menjadi letnan kolonel (Letkol) dengan dua bunga melati di pundak tahun 2022.
Dengan pangkat Letkol jabatannya naik menjadi Kabag Analis Lidgal Satlaklidgal Pusintelad pada tahun 2022.
Dalam perjalanan tugasnya di Kalimantan dan Jakarta, buah kasihnya dengan sang istri Eka Susanti, anaknya bertambah dua, sehingga anggota begitulah orang Aceh menyebutnya menjadi empat.
Masing-masing R Alfi Efriliza Eka Wira, R Dwi Aditya M, Kholid Bintang Alwi M dan Sultan Ardhani Putra M.
Anak pertama dan kedua lahir di Aceh. Sedangkan anak ketiga lahir di Kalimantan dan si bungsu lahir ketika bertugas di Jakarta.
Garis tangan seseorang telah diatur, manusia hanya berusaha. Itulah jalan takdir Moh Mulyono.
Lebih satu dasawarsa meninggalkan Aceh. Tugasnya menuntun kembali ke tanah Rencong pada tahun 2023 dengan jabatan Komandan Kodim (Dandim) 0109/Aceh Singkil.
Bedanya 2010 lalu bersama sang istri masih perwira seksi inteljen, ketika kembali ke Aceh dengan jabatan Komandan Kodim.
Perilaku, tutur kata dan ciri khas utamanya kepala plontos tak berubah.
Hobinya keluyuran sendiri naik sepeda motor untuk menikmati kopi dan ngobrol ngalor ngidul dengan orang yang ditemuinya tetap menjadi kebiasaannya.
Ia pun masih mengingat gerobak sate Madura, yang mulai lapuk termakan usia di belakang Koperasi Angkatan Darat Kodim Aceh Singkil.
Ketika duduk dengan Muspida, Moh Mulyono tidak merubah jati dirinya. Dia tetap menjadi dirinya ketika duduk dengan pejabat, masyarakat maupun dengan anak buahnya.
Selama bertugas sebagai komandan kodim, banyak sudah yang dilakukannya. Namun setidaknya ada dua terobosan yang dilakukannya untuk membantu Pemerintah dan masyarakat Aceh Singkil.
Pertama menjadi arsitek lahirnya Singkil Smart Info, sebuah platform digital yang menjadi pusat data Aceh Singkil. Mulai dari data potensi daerah, kemiskinan hingga stunting.
Kedua, Moh Mulyono pelopori gerakan rehab rumah tidak layak huni keluarga miskin, dengan model urunan.
Gerakan itu sebagai wujud nyata mengentaskan kemiskinan ekstrim dan stunting di Aceh Singkil.
Sebagai manusia biasa Moh Mulyono, tentu ingin berlama tugas di Aceh Singkil, sebuah kabupaten yang berdekatan dengan Kota Subulussalam, tempat tinggal orang tua dari istri dan kakek anak-anaknya.
Belum lagi kedekatan dengan masyarakat Aceh Singkil, yang sudah menjadi kampung keduanya setelah Madura.
Namun sebagai abdi negara harus siap mengemban tugas kapanpun dan dimanapun diperintah.
Perjalan tugas masih panjang, jadilah seperti elang mengepak tinggi menggapai bintang, namun tetaplah menjadi diri sendiri.
Jadilah orang baik dengan cara sendiri, walau adakalanya buruk di mata orang lain.
Ingat ketika dicap buruk oleh orang lain, tak perlu repot menjelaskan. Biarlah waktu menjawabnya!
Biodata
Letkol Inf Moh Mulyono lahir di Bangkalan 18 Juni1982.
Ia merupakan anak pertama dari enam bersaudara pasangan Moh Sa’i Fuad dan almarhumah Djum’aniah.
Masa kecil hingga tamat Sekolah Menengah Umum (SMU) seluruhnya dihabiskan di tanah kelahirannya di Bangkalan, pulau Madura.
Moh Mulyono remaja mulai merantau ke Malang setelah lulus Akademi Militer (Akmil) hingga tamat tahun 2004.
Tamat Akmil perjalanan tugasnya membawa hidupnya merantau ke Aceh mulai 2005 sampai 2013.
Selama bertugas di Aceh, mempersunting seorang wanita asal Kota Subulussalam Eka Susanti.
Selanjutnya ayah empat anak ini pindah tugas ke Kodam VI Mulawarman di pulau Kalimantan.
Di Kalimantan, Moh Mulyono terpilih menjadi pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) di Darfur, Sudan.
Tujuh tahun berada di pulau Borneo, selanjutnya pindah tugas ke Jakarta. Setelah pangkatnya Letkol kembali bertugas ke Aceh pada tahun 2023.
Istri: Eka Susanti
Anak:
1. R. Alfi Efriliza Eka Wira
2. R. Dwi Aditya M
3. Kholid Bintang Alwi M
4. Sultan Ardhani Putra M
Orang tua
Moh Sa’i Fuad (ayah)
Almarhumah Djum’aniah (ibu)
H Lukman Hakim (ayah mertua)
Almarhumah Hj Khadijah (ibu mertua).
Moh Mulyono Dandim Aceh Singkil
Moh Mulyono
Profil Moh Mulyono
Dandim Aceh Singkil
Aceh Singkil
jualan sate
Sate Madura
Prakiraan Cuaca Aceh Singkil Hari Ini, Semua Wilayah Diselimuti Awan |
![]() |
---|
Buka Sosialisasi Anti Korupsi, Bupati Aceh Singkil Ingatkan Kepsek tak Salahgunakan Dana BOS |
![]() |
---|
Laju Pertumbuhan Penduduk Danau Paris Tertinggi di Aceh Singkil, Ini Dampak Plus Minusnya |
![]() |
---|
Bupati Aceh Singkil Singgung Mutasi, Pejabat Rangkap Jabatan Diminta Mundur |
![]() |
---|
27 Siswa MAN Aceh Singkil Lulus PTN Jalur Prestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.