Nasib Tragis Aiptu Fajar, Polisi Tewas Ditikam di Buton, Ternyata Salah Sasaran, Pelaku Ditangkap
Kombes Pol Iis menjelaskan penahaman F di Rutan Polda Sultra untuk mencegah adanya intervensi dari kelompok lain yang bisa mengganggu jalanya penyidik
SERAMBINEWS.COM - Nasib tragis menimpa seorang polisi bernama Aiptu Fajar Iwu yang tewas ditikam oleh pria inisial F.
Aiptu Fajar harus meregang nyawa setelah menjadi korban salah sasaran oleh pelaku.
Aiptu Fajar mengalami luka serius hingga meninggal dunia.
Aiptu Fajar menjadi korban saat menjalankan tugas di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan Aipda Fajar Iwu yang meregang nyawa saat bertugas merupakan korban salah sasaran.
“Motifnya itu untuk membalas dendam terhadap terduga pelaku pada peristiwa sebelumnya,” ungkapnya saat konferensi pers, Sabtu (19/4/2025).
Kata dia, sasaran terduga pelaku ialah orangtua terduga pelaku pada peristiwa sebelumnya.
Diketahui, sebelum terjadi insiden penikaman terhadap anggota polisi hingga meninggal dunia, terjadi keributan saat acara joget di desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/4/2025).
Keributan tersebut berujung penikaman terhadap dua warga berinisial ER dan LY.
Menjaga situasi agar tetap kondusif beberapa anggota polisi termasuk AIPTU FI melakukan pengamanan di rumah terduga pelaku.
Terduga pelaku N hendak membalaskan dendamnya mencari R sebab telah menikam ER dan LY, namun R tidak ditemukan sehingga N berniat menikam ayah R berinisial LP.
“Terduga Pelaku N awalnya mengintai terlebih dahulu sebelum sampai di rumah terduga untuk melihat lokasi sasarannya yakni LP,” jelasnya.
Baca juga: Kondisi Hakim Gusnahari setelah Ditikam di Batam, Pelaku Masih Buron
Ia menjelaskan setelah terduga pelaku mengetahui posisi LP ia langsung berlari menuju lokasi duduk serta menikam.
“Namun posisi duduk tersebut sudah digantikan oleh korban AIPTU FI sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” tambahnya.
Usai melancarkan aksinya terduga pelaku langsung kabur dengan melompat dari lantai dua rumah.
“Atas perbuatannya terduga pelaku terancam pasal 430 Subs pasal 338 dan atau pasal 355 ayat (2) subs pasal 354 ayat (2) lebih subs pasal 353 ayat (3) lebih subs pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kepolisian Republik Indonesia atau Polri memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada Aipda Fajar Iwu, pada Rabu (16/04/2025).
Kenaikan pangkat pun diberikan kepada mendiang Fajar Iwu yang gugur saat bertugas dari Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) menjadi Ajun Inspektur Polisi Satu atau Aiptu (Anumenta).
Upacara kenaikan pangkat Aiptu (Anumerta) Fajar Iwu berlangsung di Lapangan Markas Polres Buton, Provinsi Sultra, pada Rabu (16/04/2025) sekitar pukul 08.00 wita.
Baca juga: 2 Pemuda Tewas Dibunuh di Rejang Lebong Bengkulu, Korban Ditikam saat Pesta Malam
Pelaku Ditangkap
Sosok pelaku berinisial F (22) tiba dengan pengawalan anggota Krimum Polda Sultra sekira pukul 17.30 Wita, Kamis (17/4/2025).
F dibawa oleh personel Subdit Jatanras Ditkrimum Polda Sultra dari Polres Buton pada Kamis siang.
Tampak pelaku mengenakan kaus berwarna abu dan celana pendek hitam dengan kondisi tangan terborgol.
Setibanya di Kota Kendari, F langsung dijebloskan ke Ruang Tahanan atau Rutan Polda Sultra.
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian mengatakan penahanan F untuk sementara di Rutan Polda Sultra, usai diduga sebagai pelaku penikaman Aipda Fajar Iwu.
Mereka memindahkan penahanan F di Rutan Polda Sultra untuk mempermudah penyidikan.
"F penahanannya dipindah ke Rutan Polda Sultra, kalau satu pelaku lain yang memicu konflik antarpemuda tetap ditahan di Polres Buton," ujarnya saat diwawancarai di Polda Sultra, Kamis (17/4/2025).
Kombes Pol Iis menjelaskan penahaman F di Rutan Polda Sultra untuk mencegah adanya intervensi dari kelompok lain yang bisa mengganggu jalanya penyidikan.
"Jadi penahanan F di sini agar penyidik mudah melakukan pengawasan termasuk meminta keterangan dari kasus ini," ujarnya.
"Kalau ditahan di Polres Buton ditakutkan ada hal-hal lain yang bisa mengganggu penyidik saat penyidikan," jelas Kabid Humas.
Baca juga: Bupati Aceh Timur Tinjau Puskesmas Ranto Peureulak, Minta Tenaga Kesehatan Tingkatkan Layanan
Baca juga: VIDEO - Kebakaran Hanguskan Tiga Rumah dan Balai Pengajian di Aceh Tenggara
Baca juga: Bocah Perempuan Ditemukan Tewas di Tempat Sampah di Bekasi, Diduga Korban Tabrak Lari
Artikel sudah tayang di Tribun-sultra
Keluarga Kenang Kegigihan Affan Kurniawan: Tak Pulang Sebelum Capai Target Ojol |
![]() |
---|
Jangan Semua Polisi Jadi Korban, Ayah Affan Kurniawan Minta Tindak yang Bersalah Saja |
![]() |
---|
Polisi Pukul Mundur Massa Demo di Polda Metro Jaya, Situasi Memanas Malam Ini |
![]() |
---|
Zulkifli Ayah Affan Kurniawan: Kami Cuma Minta Keadilan, Yang Berbuat Harus Ditindak |
![]() |
---|
Demo di Gedung DPR Memanas: Massa Lempar Petasan, Polisi Tembakan Gas Air Mata, Gerbang Tol Dibakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.