Kesehatan

Gejala-Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Malam Hari, Ada 13 Tanda-Tandanya yang Jarang Disadari

Sering buang air kecil di malam hari, yang juga dikenal sebagai nokturia, merupakan tanda peringatan yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi den

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
GEJALA GANGGUAN GINJAL - Gejala-Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Malam Hari, Ada 13 Tanda-Tandanya yang Jarang Disadari 

SERAMBINEWS.COM - Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia.

Organ ini memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan internal tubuh, yaitu membuang kelebihan air dan bahan buangan dari dalam tubuh.

Menurut The Healthsite, setiap hari ginjal bekerja keras untuk menyaring sekitar 50 galon darah guna membuang limbah, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur tekanan darah, serta memproduksi hormon-hormon penting yang menunjang fungsi tubuh secara keseluruhan.

Ketika ginjal mengalami kerusakan atau tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal, tentu saja akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh.

Akibatnya, limbah dan racun yang seharusnya dibuang justru menumpuk dalam darah. 

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti tekanan darah tinggi, gangguan pada tulang, anemia, hingga munculnya darah dalam urine.

Meskipun dampaknya cukup berbahaya, namun banyak orang yang masih menganggap sepele kesehatan dari organ ginjal ini.

Disamping itu, tanda-tanda awal adanya gangguan pada ginjal juga kerap tidak disadari oleh penderitanya. 

Baca juga: Berikut, 5 Cara dan Tips Menjaga Kesehatan Ginjal yang Perlu Diketahui, Konsumsi Air Putih Harian

Sebab, gejala-gejala tersebut sering muncul secara halus.

Termasuk muncul pada malam hari saat semua orang sedang fokus beristirahat.

Oleh sebab itu, banyak penderitanya yang baru merasakan gejalanya ketika kerusakannya sudah berkembang dan semakin parah, sehingga gejalanya baru mulai dirasakan.

Lantas, apa saja gejala dan tanda kerusakan ginjal yang dirasakan di malam hari?

Tanda ginjal bermasalah yang muncul di malam hari

Dilansir dari The Healthsite, Senin (21/4/2025), dalam sebuah laporan baru-baru ini, sekitar 37 juta orang dewasa di India menderita penyakit ginjal kronis (CKD).

Namun hampir 90 persen tidak menyadarinya hingga kerusakannya mencapai stadium lanjut.

Penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa selama tahap awal, kerusakan ginjal pertama kali dapat bermanifestasi melalui gejala malam hari yang tidak kentara.

Ketika gejala dan tanda ini dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah.

Jika dibiarkan dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

Baca juga: Minimalisir Cuci Darah, Berikut Bahan Herbal yang Dapat Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal

Pada tahap ini seseorang mungkin memerlukan perawatan seperti dialisis atau transplantasi ginjal.

Memahami tanda-tanda peringatan dini yang muncul di malam hari bisa jadi langkah penting dalam mendeteksi penyakit ginjal.

Berikut beberapa tanda kerusakan ginjal yang dirasakan di malam hari:

1. Sering buang air kecil

Sering buang air kecil di malam hari, yang juga dikenal sebagai nokturia, merupakan tanda peringatan yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Adapun meningkatnya keinginan untuk buang air kecil berulang kali di malam hari dapat menjadi tanda awal penyakit ginjal.

Ginjal yang rusak dapat mengalami kesulitan untuk mengonsentrasikan urine, yang menyebabkan peningkatan produksi urine, terutama di malam hari.

Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, cairan tubuh tidak tersaring dengan baik dan hal ini memengaruhi frekuensi buang air kecil.

2. Insomsia

Penyakit ginjal kronis (CKD) sering dikaitkan dengan gangguan tidur, termasuk insomnia.

Penderita insomnia biasanya merasa sulit untuk tertidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun lebih pagi dari biasanya dengan perasaan tidak segar.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kondisi ini termasuk kram otot, gatal-gatal, dan sindrom kaki gelisah, yang dapat membuat sulit untuk tertidur.

Penelitian telah menunjukkan bahwa hingga 80 persen pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir mengalami gangguan tidur.

Baca juga: Jangan Langsung Cuci Darah, Penderita Gagal Ginjal Coba dulu Minum 4 Bahan Herbal Ini, Catat Namanya

3. Sindrom kaki gelisah 

Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome/RLS) adalah kondisi neurologis ketika seseorang memiliki dorongan kuat untuk menggerakkan kaki. 

RLS ditandai dengan keinginan yang tak terkendali untuk menggerakkan kaki, yang sering kali disertai dengan sensasi tidak nyaman.

Kondisi ini umum terjadi pada penderita penyakit ginjal dan cenderung memburuk di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.

4. Sleep apnea

Sleep apnea khususnya apnea tidur obstruktif (OSA), lebih umum terjadi pada individu dengan CKD.

OSA ditandai dengan episode berulang penyumbatan sebagian atau seluruh saluran napas selama tidur, yang menyebabkan tidur terganggu dan kadar oksigen berkurang.

Gejalanya meliputi dengkuran keras, episode henti napas saat tidur, dan terbangun tiba-tiba disertai sesak napas.

5. Kram otot

Ketidakseimbangan elektrolit, seperti rendahnya kadar kalsium dan tingginya kadar fosfor, umum terjadi pada penyakit ginjal dan dapat menyebabkan kram otot, terutama di malam hari.

Kram ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

6. Kulit gatal (Pruritus)

Kulit kering dan gatal dapat menjadi tanda penyakit mineral dan tulang, yang sering menyertai penyakit ginjal lanjut.

Penumpukan produk limbah dalam darah dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, terutama di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur.

Baca juga: Kenali Gejala Terkena Batu Ginjal, Cek Kondisi Urine, Segera ke Dokter jika Berwarna Merah dan Perih

7. Pembengkakan (Edema)

Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi natrium yang menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tungkai.

Pembengkakan ini dapat menjadi lebih terlihat di malam hari dan dapat disertai dengan penambahan berat badan karena retensi cairan.

8. Hipertensi malam hari

Orang yang sehat biasanya mengalami penurunan tekanan darah saat tidur.

Namun, mereka yang menderita CKD dapat menunjukkan hipertensi nokturnal atau pola tekanan darah "tidak menurun", di mana tekanan darah tetap tinggi di malam hari.

Pola abnormal ini dikaitkan dengan peningkatan aktivitas saraf simpatik dan disfungsi endotel.

9. Sesak napas

Penumpukan cairan di paru-paru akibat gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan sesak napas, yang mungkin menjadi lebih jelas saat berbaring di malam hari.

Kondisi ini, yang dikenal sebagai edema paru, dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur dan dapat menyebabkan sering terbangun.

10. Rasa logam di mulut dan bau napas amonia

Penumpukan produk limbah dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai uremia, dapat menyebabkan rasa logam di mulut dan bau napas busuk, yang sering digambarkan sebagai "bau napas amonia".

Gejala-gejala ini dapat lebih terasa di malam hari dan dapat disertai dengan hilangnya nafsu makan.

11. Rasa haus yang berlebihan

Kerusakan ginjal dapat menyebabkan keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu, sehingga menyebabkan rasa haus yang berlebihan di malam hari, dilansir dari Kompas.com (21/4/2025).

Jika seseorang memiliki kebiasaan sering minum air putih di malam hari, ini bisa jadi merupakan tanda adanya masalah pada ginjal yang tidak boleh diabaikan.

12. Nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil

Masalah ginjal dapat menyebabkan infeksi atau radang saluran kemih, menyebabkan rasa sakit dan rasa terbakar saat buang air kecil.

Ini dapat merupakan tanda infeksi ginjal atau masalah serius lainnya yang memerlukan perhatian dan perawatan medis segera.

Baca juga: Asam Urat Merupakan Gejala Gagal Ginjal, Apakah Benar? Simak Penjelasan Dokter Soal Keterkaitannya

13. Darah dalam urine

Darah dalam urine atau air seni dapat menjadi tanda infeksi ginjal atau masalah serius lainnya.

Jika darah terlihat bercampur dalam air seni, jangan abaikan dan segera kunjungi layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Deteksi dini penyakit ginjal sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ginjal ke stadium akhir.

Adapun pemantauan gejala-gejala nokturnal dapat membantu diagnosis dini.

Sementara itu, pemeriksaan rutin, termasuk tes darah dan urine, dapat membantu menilai fungsi ginjal dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi parah.

Akan tetapi, tanda-tanda di atas bukan selalu gejala kerusakan pada ginjal.

Namun, jika merasakan tandanya, terutama lebih dari satu atau dua tanda, segera periksakan diri dan jangan membuat self-diagnose.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved