Berita Aceh Tamiang

Aceh Kekurangan Eksportir, Potensi CPO Lepas ke Sumatera Utara

Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Aceh disorot tajam karena lebih memilih Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara sebagai tempat ekspor.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Foto Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari kebun petani di Aceh Singkil. Ekspor CPO dilakukan melalui Sumatera Utara karena kekurangan eksportir di Aceh 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Aceh disorot tajam karena lebih memilih Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara sebagai tempat ekspor.

Kebijakan ini dinilai tidak bijak karena seharusnya benefit ekspor bisa dinikmati untuk kemakmuran masyarakat Aceh.

Sorotan tajam ini ditujukan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit, khususnya di Aceh Tamiang yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara. Pemilik perusahaan di daerah ini dinilai terlalu menempatkan Pelabuhan Belawan sebagai tempat untuk melepas CPO-nya ke luar negeri.

Potensi Aceh Tamiang memberikan kontribusi besar dari sektor perkebunan kelapa sawit sangat besar karena didukung 23 perusahaan perkebunan kelapa sawit dan 12 pabrik kelapa sawit. Hanya saja hampir seluruh CPO yang dihasilkan dikirim ke Sumatera Utara untuk dilepas melalui Pelabuhan Belawan.

Namun dari penelurusan Serambi, ada fakta lain yang menyebabkan kebijakan ekspor pro Sumatera Utara ini terjadi. “Bukan kemauan kami menggunakan Pelabuhan Belawan, kami hanya menjual CPO,” kata sumber di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Aceh Tamiang, Rabu (23/4/2025) malam.

Dia menuturkan kalau CPO produksi perusahaannya diborong oleh perusahaan eksportir. Oleh perusahaan ini seluruh CPO itu dibawa ke Medan untuk diproses ekspor melalui Pelabuhan Belawan.

Baca juga: CPO Aceh ke Belawan Akibat Minimnya Eksportir Lokal

“Perusahaan di sini (Aceh Tamiang) hanyaa menjual CPO, jadi tidak mengurus proses ekspro, karena itu urusan eksportir,” kata dia.

Menurut pengalamannya, aksi borong eksportir ini sudah berlangsung lama dan sudah menjadi rahasia umum. Makanya dia juga heran bila kebijakan ekspor melalui Pelabuhan Belawan kembali diributi.

“Ini persoalan lama, sudah banyak yang tahu,” ujarnya.

Menurutnya polemik pemilihan antara Pelabuhan Belawan dengan pelabuhan di Aceh bukan hal rumit. Persoalan ini otomatis selesai bila ada eksportir di Aceh yang bersedia memborong CPO dari perusahaan di Aceh.

“Seandainya ada eksportir Aceh yang bersedia memborong CPO dari perusahaan di Aceh, maka otomatis proses ekspor tidak lagi di Belawan, pasti pindah ke Aceh,” tukasnya. (mad)

Baca juga: Aceh Rugi Rp 372 Miliar/Tahun Gegara Ekspor CPO Lewat Sumut

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved