Berita Abdya
Diduga Picu Kerumunan Lalat, Warga Lhok Gajah Abdya Minta Usaha Ayam Pedaging di Desa Mereka Ditutup
Kejadian ini, merupakan kali kedua dirasakan masyarakat di dua desa di Kabupaten Abdya itu, setelah terjadi pada tahun 2021 lalu.
Kejadian ini, merupakan kali kedua dirasakan masyarakat di dua desa di Kabupaten Abdya itu, setelah terjadi pada tahun 2021 lalu.
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Sejak dua minggu terakhir ini, Desa Lhok Gajah dan Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diserbu wabah lalat.
Lalat itu diduga bersumber dari usaha peternakan ayam pedaging yang kandangnya tidak jauh dari permukiman warga.
Kejadian ini, merupakan kali kedua dirasakan masyarakat di dua desa di Kabupaten Abdya itu, setelah terjadi pada tahun 2021 lalu.
Atas dasar tersebut, masyarakat Desa Lhok Gajah sepakat agar usaha ayam pedaging tersebut ditutup di desa mereka, karena dinilai sudah sangat meresahkan.
“Menyikapi kondisi ini, malam kemarin masyarkat Lhok Gajah sudah melakukan rapat, hasilnya mereka sepakat agar usaha ayam ini ditutup atau tidak boleh lagi beroperasi, karena sudah sangat mengganggu dan meresahkan,” kata Keuchik Desa Lhok Gajah, Agustiar, kepada Serambinews.com, Minggu (27/4/2025) malam.
Pada dasarnya, kata Agus, masyarakat juga tidak masalah dengan usaha ayam tersebut, buktinya sudah beberapa tahun bisa beroperasi di desa mereka.

Baca juga: DPRK Abdya Minta Tindak Tegas Pengusaha Ayam yang Picu Kerumunan Lalat di Desa Ie Mameh
Namun, sebutnya, masyarakat merasa geram karena hasil mediasi dan rapat koordinasi yang dilakukan pada tahun 2021 lalu seakan-akan tidak diindahkan oleh para pemilik usaha.
“Poin-poin keputusan rapat itu sudah ada, dan diberikan juga kepada mereka selaku pemilik usaha, tapi tidak diindahkan,” jelas Agus.
Selain itu, sebut Agus, pemilik ayam tidak diperbolehkan mengeluarkan hasil panen di siang hari, tapi kenyataannya juga dilanggar.
“Itu kesepakatannya dengan desa, hasil panen dikeluarkan waktu malam agar tidak terganggu masyarakat, tapi jam empat sore sudah dikeluarkan. Ini yang membuat masyarakat tambah geram,” ucap Agus.
Ia menyebutkan, jumlah kandang ayam di desa mereka sebanyak lima unit. Satu unitnya milik Desa Ie Mameh, namun sejak tahun 2021 lalu tidak lagi beroperasi.
“Sekarang tinggal empat kandang lagi yang beroperasi, namun kapasitasnya lumayan besar bisa menampung puluhan ribu ayam.
Baca juga: Warga Ie Mameh Keluhkan Soal Serbuan Lalat, Kadistanpan Abdya: Segera Kita Panggil Pengusaha Ayam
Nah, yang menjadi masalahnya ketika kandang dan lingkungannya tidak dibersihkan, ini lah yang menjadi penyebab utamanya,” ucap Agus.
Anak Scoopy Abdya Riding Keliling Blangpidie, Instruktur Edukasi tentang Keselamatan Berlalu Lintas |
![]() |
---|
Harga Beras di Abdya Melonjak Tajam, Per Sak 15 Kg Kini Capai Rp 255 Ribu, Ini Rinciannya |
![]() |
---|
Pemkab Abdya Perpanjang SK Guru Tenaga Kontrak |
![]() |
---|
Cuaca di Abdya Hari Ini 17 Juli 2025 Dominan Berawan, Cek Kawasan Anda |
![]() |
---|
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Bangun Kampung Nelayan di Abdya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.