Internasional

Ukraina Kasih Akses Mineral, AS Gelontorkan Dana Rekonstruksi! Deal Strategis Trump Tuntas

Kesepakatan ini tidak hanya memberikan akses khusus bagi AS ke sumber daya mineral langka di Ukraina, tetapi juga membentuk dana investasi bersama unt

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
Tangkapan Layar YouTube The White House
Amerika Serikat dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan penting pada Rabu (30/4/2025) di Washington. Tangkapan layar di YouTube The White House menunjukkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden AS, Donald Trump beserta Wakilnya, JD Vance terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025). 

Ukraina Kasih Akses Mineral, AS Gelontorkan Dana Rekonstruksi! Deal Strategis Trump Tuntas

SERAMBINEWS.COM – Amerika Serikat dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan penting pada Rabu (30/4/2025) di Washington. 

Kesepakatan ini tidak hanya memberikan akses khusus bagi AS ke sumber daya mineral langka di Ukraina, tetapi juga membentuk dana investasi bersama untuk mendukung rekonstruksi pascaperang di negara tersebut.

Penandatanganan ini terjadi setelah proses negosiasi yang panjang dan cukup tegang. Bahkan, sempat muncul kekhawatiran akan adanya kendala di detik-detik terakhir.

Namun akhirnya, perjanjian berhasil diteken oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko, di ibu kota Amerika Serikat.

“Kesepakatan ini dengan jelas menandakan komitmen Pemerintahan Trump terhadap Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur,” tulis Departemen Keuangan AS di akun X (sebelumnya Twitter).

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Ambruk! Turun Rp110 Ribu per Mayam, Ikuti Gejolak Global!


Bukan Sekadar Bantuan, AS Dapat Akses Istimewa ke Mineral Ukraina

Dalam perjanjian ini, Amerika Serikat mendapatkan hak istimewa untuk mengakses sumber daya mineral Ukraina, termasuk logam tanah jarang, yang sangat penting untuk industri teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan militer.

Presiden AS Donald Trump sendiri menyatakan bahwa AS harus "mendapatkan sesuatu sebagai imbalan atas bantuannya kepada Ukraina."

Ia menggarisbawahi pentingnya akses ke cadangan mineral Ukraina, mengingat saat ini pasar logam tanah jarang dunia masih dikuasai oleh China, yang sedang terlibat dalam perang dagang dengan AS.

“Selain sumbangan keuangan langsung, hal itu juga dapat memberikan bantuan baru misalnya sistem pertahanan udara untuk Ukraina,” ujar Yulia Svyrydenko melalui unggahan di X.

Baca juga: Israel Gempur Suriah demi Lindungi Druze, Ketegangan Memuncak di Dekat Damaskus!

Tanpa Utang, Ukraina Tetap Miliki Kontrol Penuh

Dilansir dari kantor berita Reuters (1/5/2025), Svyrydenko menjelaskan bahwa perjanjian ini tidak membuat Ukraina memiliki utang apa pun kepada Amerika Serikat. 

Hal ini menjadi poin penting dalam negosiasi, karena Ukraina sebelumnya menolak untuk menanggung beban pembayaran atas bantuan militer yang telah diberikan AS sejak invasi Rusia dimulai tahun 2022.

“Kami tetap punya hak untuk menentukan apa dan di mana akan menambang, dan semua tanah tetap milik Ukraina,” tegas Svyrydenko.


Sebagai informasi, Ukraina memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk besi, uranium, gas alam, dan berbagai logam tanah jarang yang menjadi rebutan negara-negara besar dunia.

Bagian dari Upaya Perbaikan Hubungan dengan Trump

Kesepakatan ini juga menjadi langkah penting Ukraina dalam memperbaiki hubungan dengan Gedung Putih, terutama sejak Presiden Trump menjabat pada Januari lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved