Sosok Kolonel Antonius Hermawan yang Tewas Saat Ledakan Bom di Garut, Kepala Gudang Pusat Amunisi

Dari 4 anggota TNI yang tewas dalam ledakan itu, termasuk di dalamnya adalah Kolonel Cpm Antonius Hermawan.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. PALDAM XV/PATTIMURA/Instagram
KOLONEL ANTONIUS - Kolonel Cpl Antonius Hermawan adalah Pamen aktif di dalam TNI Angkatan Darat (AD). 

SERAMBINEWS.COM - Inilah sosok Kolonel Cpl Antonius Hermawan menjadi salah satu personel TNI AD yang meninggal dalam peristiwa meledaknya amunisi milik TNI AD.

Sebanyak 13 orang, dengan 9 orang di antaranya merupakan warga sipil yang tewas dalam kegiatan pemusnahan amunisi tak layak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

Dari 4 anggota TNI yang tewas dalam ledakan itu, termasuk di dalamnya adalah Kolonel Cpm Antonius Hermawan.

Kolonel Antonius bersama tiga personel TNI AD lainya meninggal ketika ingin meledakan detonator milik TNI AD di sebuah lubang sumur.

Kolonel Cpm Antonius Hermawan adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi atau Gupusmu III Bandung.

Sementara tiga anggota TNI lain yang tewas semuanya juga bertugas di Gupusmu III Puspalad.

Amunisi yang dimusnahkan itu merupakan amunisi tak layak pakai milik Gupusmu III Puspalad tahun 2025.

Sosok Kolonel Cpm Antonius Hermawan

Antonius diketahui baru satu tahu menduduki posisi sebagai Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer 1997.

Antonius Hermawan sebelumnya pernah menjabat sebagai Pangdam XIV/Pattimura pada tahun 2022.

Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Kasubbag Pampersmat Bagpam Roum Setjen.

Antonis meninggalkan istri bernama Ira dan satu anak laki-laki bernama Samuel.

Melalui akun Instagramnya, Antonius Hermawan kerap membagikan aktifitas bersama keluarga kecilnya.

Ia sering menikmati liburan ke berbagai daerah hingga negara.

Pada postingan terakhirnya, Antonius membagikan video berupa foto-foto saat dirinya bertugas sebagai Pangdam XIV/Pattimura.

Foto-foto kenangannya itu digantung di daun-daunan dengan alunan lagu syahdu.

“Sekilas kenangan di Tanah Maluku @paldam_pattimura 2022-2025,” tulisnya.

Tak hanya itu, Antonius juga memposting video liburan bersama anak istrinya di Banda Neira.

Pada postingannya yang dikolaborasi dari akun anaknya, tertulis pesan Sutan Syahrir.

Pesan itu berisi tentang keindahan Banda Neira.

Di mana seseorang diminta untuk tidak meninggal dulu sebelum pergi ke Banda Neira.

“Sutan Syahrir: “Jangan mati sebelum ke Banda Neira”,” tulisnya.Postingan itu diunggah pada 21 Maret 2025.

Antonius Hermawan pun meninggal dunia setelah pergi ke Banda Neira.

 

Baca juga: Nama 13 Korban Tewas Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut, 9 Warga Sipil dan 4 Anggota TNI

 

Kronologi Kejadian

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tidak layak pakai.

Ia menjelaskan kronologinya dari awal, bahwa jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025).

Selanjutnya, tim penyusun amunisi dari TNI Angkatan Darat (AD) melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan sebelumnya.

Setelah itu, tim penyusun amunisi ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan.

Peledakan amunisi afkir di dua lubang sumur tersebut pun berhasil dilakukan.

 "Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ujar Wahyu.

Kemudian, terdapat satu lubang sumur lain yang peruntukannya untuk menghancurkan detonator.

Termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi tidak layak pakai tersebut.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," ujar Wahyu.

Akibat kejadian tersebut 13 orang meninggal dunia dalam kejadian ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.

Salah satu korban meninggal dunia adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan.

"Data yang meninggal adalah empat orang dari anggota TNI Angkatan Darat, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda," ujar Wahyu.

"Dan dua orang anggota gudang pusat amunisi 3 Gudang Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat yaitu Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Seriawan," sambungnya.

Selain empat anggota TNI AD, sembilan korban akibat ledakan amunisi di Garut itu adalah masyarakat sipil, yakni Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang.

 

Belasan Warga Jadi Korban Diduga Buru-buru Ambil Selongsong Bekas

 

Belasan orang menjadi korban tewas dalam ledakan bom yang dimusnahkan di Garut Selatan.

Pemusnahan bom kedaluwarsa itu sendiri dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id, awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.

Namun, begitu bom dimusnahkan, sejumlah warga dilaporkan langsung mendekati lokasi.

Mereka mendekat untuk mengumpulkan selongsong bom.

 Selongsong bahan peledak itu memang bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.

Namun, para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.

Akhirnya, 13 orang menjadi korban dan setidaknya 11 orang di antaranya tewas.

Saat ini sejumlah korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk.

Hal tersebut di juga dikatakan oleh Dedi Duha, keluarga dari salah satu korban.

Ia menyebut saat ini saudaranya sudah berada di RSUD.

"Kami sedang menunggu, katanya, almarhum mau diotopsi dulu," ujar Dedi saat dihubungi Tribunjabar.id Garut.

Ia menuturkan belum mengetahui pasti kronologi kejadian ledakan tersebut, saat ini ucapnya sejumlah keluarga korban terfokus di RSUD Pameungpeuk.

Dari sepengetahuan Dedi, korban berjumlah 13 orang.

Mereka saat ini sudah berada di rumah sakit.

"Ada 13 orang korban, kronologinya belum tahu ya kami masih panik, mohon doa saja untuk Kang Rush (korban) moga husnul khatimah," ucapnya.

 

Berikut ini identitas 13 korban meninggal dunia:

9 warga sipil:

  1. AGUS BIN KASMIN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  2. IPAN BIN OBAR, alamat Kp Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  3. ANWAR BIN INON,alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
  4. ENDANG, alamat Singajaya (MD).
  5. YUS IBING BIN INON, alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
  6. IYUS RIJAL, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  7. TOTO, Alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  8. DADANG, alamat Kp. Sakambangan Kec. cibalong (MD).
  9. RUSTIAWAN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).

4 Anggota TNI

  1. Kolonel CPL ANTONIUS HERMAWAN. ST. MM, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  2. Mayor COL ANDA ROHANDA, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  3. KOPDA ERI DWI PRIAMBODO, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  4. PRATU APRIL SETIAWAN, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

 

Baca juga: Bentuk Solidaritas, Mahasiswa Unimal Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Rumah di Aceh Tengah

Baca juga: Nama 13 Korban Tewas Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut, 9 Warga Sipil dan 4 Anggota TNI

Baca juga: DLH Aceh Barat Angkut 75 Ton Sampah Setiap Hari, Siapkan Mesin Pengolah untuk Dijadikan Bahan Bakar

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved