Breaking News

Berita Subulussalam

Wali Kota Didesak Pecat Kadis dan Kabid LHK Subulussalam, Warga Ragukan Hasil Lab Sungai Batu-Batu

Menurut Hasbi, warga dan nelayan meragukan hasil uji lab air maupun ikan yang dilaksanakan oleh pihak DLHK Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
KASUS AIR SUNGAI DI SUBULUSSALAM - Kolase telaah Telaah Staf yang dikuarkan DLHK Kota Subulussalam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussala , Rabu (28/5/2025) serta hasil uji laboratorium terhadap sampel air sungai Lae Batu-Batu (daerah Belintang), Lae Sarkea, Lae Raso (Singgersing), Hilir Lae Rikit Dusun Rikit), Median Lae Rikit, dan Hulu Lae Rikit.   

Menurut Hasbi, warga dan nelayan meragukan hasil uji lab air maupun ikan yang dilaksanakan oleh pihak DLHK Subulussalam.

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Masyarakat dan nelayan Kota Subulussalam mendesak Wali Kota Haji Rasyid Bancin atau HRB agar segera menonaktifkan atau pecat Kepala dan Kabid Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempat.

Desakan itu disampaikan Hasbi Bancin warga Kecamatan Rundeng kepada Serambinews.com Kamis (29/5/2025) menanggapi hasil uji laboratorium air Sungai Lae Batu-Batu yang diduga tercemar oleh limbah dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS).

Menurut Hasbi, warga dan nelayan meragukan hasil uji lab air maupun ikan yang dilaksanakan oleh pihak DLHK Subulussalam.

Kecurigaan tersebut diakui sejak awal apalagi saat mendapat pemberitaan jika  sampel air dan ikan dikirim seperti paket biasa dan tujuannya bukan ke lembaga lab, namun personal.

"Kami dari nelayan dan masyarakat Desa Muara Batu-Batu sudah jauh hari tidak percaya dengan hasil uji lab dan kami duga ada permainan di dalamnya itu sudah terlihat mulai dari pengiriman nya yang tidak realistis dan tidak secara prosedural," kata Hasbi.

Terbukti, kata Hasbi saat hasil uji lab keluar dinyatakan air Sungai Lae Batu-Batu tidak tercemar, padahal sampai Kamis (29/5/2025) kasus ikan mati masih terjadi.

Baca juga: VIDEO Presiden Prabowo: Israel Berhak Berdaulat Sebagai Negara, Asal Palestina Merdeka

"Sampai hari ini masih ada kasus ikan mati massal di Sungai Batu-Batu, kalau tak percaya silakan turun ke lapangan," tegas Hasbi.

Terhadap hal ini, Hasbi menegaskan sebagai masyarakat dan nelayan meminta Wali Kota Subulussalam HRB agar menonaktifkan kepala dan kabid  DLHK dan Kota Subulussalam.

Penonaktifkan tersebut menurut Hasbi penting agar nanti ada pengambilan sampel air dan ikan mati untuk diuji kembali ke laboratorium.

"Kalau tidak dinonaktifkan maka tetap saja nanti hasilnya sia-sia, karena kami tidak percaya lagi kepada kedua orang tersebut," tegas Hasbi.

Hasbi berharap agar Wali Kota Subulussalam segera menindak tegas atas  keluhan-keluhan dari rakyat.

Hasbi mengaku tidak ingin  karena kesalahan dari DLHK Wali Kota Subulussalam menjadi sasaran.

Baca juga: Momen Dedi Mulyadi Ngamuk ke Suporter Persikas: Subang Nggak Butuh Persikas, Saya Cari Kamu

Terakhir, Hasbi menyatakan bahwa mereka warga dan nelayan akan melakukan aksi lanjutan terkait hasil laboratorium tersebut. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved