Berita Lhokseumawe

Karya Syamsiah Ismail Kembali Terpilih dalam Sayembara Cerita Anak Dwibahasa Balai Bahasa Aceh 2025

Karya yang membawanya lolos tahun ini berjudul “Aku dan Paya Sapi (Dulu ke Kini)”, yang mengangkat tema cinta alam dan lingkungan, dengan pendekatan d

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
PENULIS CERITA ANAK - Syamsiah Ismail, MPd, pendidik dan penulis asal Kota Lhokseumawe. Namanya kembali mencuat setelah menjadi salah satu dari 50 penulis yang terpilih dalam Sayembara Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Dwibahasa Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh. 

Karya yang membawanya lolos tahun ini berjudul “Aku dan Paya Sapi (Dulu ke Kini)”, yang mengangkat tema cinta alam dan lingkungan, dengan pendekatan dwibahasa Aceh ke Indonesia.

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Semangat tak pernah padam dalam dunia literasi anak ditunjukkan oleh Syamsiah Ismail, MPd, pendidik dan penulis asal Kota Lhokseumawe.

Namanya kembali mencuat setelah menjadi salah satu dari 50 penulis yang terpilih dalam Sayembara Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Dwibahasa Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh.

Karya yang membawanya lolos tahun ini berjudul “Aku dan Paya Sapi (Dulu ke Kini)”, yang mengangkat tema cinta alam dan lingkungan, dengan pendekatan dwibahasa Aceh ke Indonesia.

Naskah tersebut terpilih dari lebih 300 karya peserta dari 13 bahasa etnis di Aceh. Melalui seleksi ketat dan penilaian langsung oleh dewan juri.

Keputusan resmi diumumkan pada 27 Mei 2025 melalui surat bernomor 0361/I5.1/BS.02.01/2025 yang ditandatangani oleh Kepala Balai, Drs. Umar Solikhan, M.Hum.

Ia mengaku  mengirimkan satu naskah tepat waktu dead line 5 Mei 2025. 

Baca juga: Gandeng Pria Bule di Pernikahan Luna Maya, Olla Ramlan Ungkap Status Hubungan

“Alhamdulillah naskah tersebut lolos. Lalu, dapat info di Instagram Balai Bahasa ada perpanjangan waktu sampai 19 Mei. Saya pun berusaha menulis satu lagi dengan tema beda, yaitu Pariwisata.

Namun sayang, belum selesai diterjemahkan 12 halaman lagi dalam Bahasa Aceh saat deadline tiba.

Sebab,  mendapat info lain lagi tentang program Perpustakaan Nasional lewat Pustaka Wilayah Aceh.

Jika ada Bimtek Penulisan konten lokal dengan syarat harus lolos kurasi karya bertema lokal. Jika lolos diundang bimtek ke provinsi  serta karyanya diterbitkan oleh Perpusnas.

Tak sia-sia juga lolos terpilih 60 peserta Bimtek se-Aceh,” ujarnya.

Sayembara semacam ini (dwibahasa) merupakan tahun ketiga pelaksanaannya secara nasional.

Baca juga: Serangan tanpa Henti, Israel Lumpuhkan Sistem Kesehatan Gaza

Awalnya hanya dipilih 12 naskah terbaik, namun karena banyaknya karya yang potensial, jumlah naskah yang dipilih pun meningkat menjadi 50.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved