Breaking News

Kupi Beungoh

Kopiah Meukeutop Aceh, Berasal dari Pidie, Dipopulerkan Teuku Umar, Sekarang Banyak Salah Motif

video itu tak hanya tentang kesalahan motif kupiah meuketop pabrikan saja, tapi juga membuka wawasan tentang sejarah dan filosofi kupiah meukeutop

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM
Kolase foto Tarmizi A Hamid, budayawan dan pendiri Rumoh Manuskrip Aceh dengan latar belakang perajin kupiah meukeutop di Tungkop, Kabupaten Pidie. 

Maka, dalam rangka memberikan literasi kepada generasi Aceh, penulis merasa perlu mengulas sedikit tentang sejarah dan makna yang terkandung pada kupiah khas Aceh yang dipopulerkan oleh Pahlawan Nasional Teuku Umar ini.

Baca juga: Kenakan Kupiah Meukeutop Anggota Panwaslih Aceh Utara Dilantik Bawaslu RI di Jakarta

Serupa Tapi Tak Sama 

Pertama sekali yang perlu diketahui adalah, ada dua jenis peci khas Aceh yang memiliki motif hampir serupa, dengan teknik pengerjaan yang sama.

Kedua jenis kopiah ini sama-sama dirajut dengan bahan kain songket berwarna merah, kuning, hitam, dan hijau.

Sekilas motif kedua kopiah ini terlihat sama, hanya beda bentuknya saja. 

Tapi jangan salah, meski serupa, kedua kopiah ini memiliki makna dan filosofi yang berbeda, berdasarkan bentuknya.

Pada masa lalu, bentuk kopiah menujukkan kepada posisi atau jabatan dari orang yang mengenakannya. 

Apakah dia umara (pejabat) atau ulama, bisa langsung diketahui dari bentuk kopiah yang dikenakan oleh seseorang di muka publik. 

Agar lebih jelasnya, penulis akan menguraikan kedua jenis kopiah yang serupa tapi tak sama ini:

1.⁠ ⁠Kupiah Tungkop (Kupiah Meukeutop)

Jenis kopiah inilah yang belakangan sangat populer di Aceh, serta menjadi cenderamata favorit, juga kerap dipakai oleh tokoh-tokoh nasional.

Hanya saja, bentuk kupiah tungkop atau kupiah meukeutop hasil pabrikan yang banyak beredar saat ini, berbeda dengan aslinya. 

Aslinya, kupiah meukeutop ini memiliki bentuk yang tinggi, dengan motif anak tangga. 

Pada masa lalu, kopiah ini dikenakan oleh umara atau pejabat dan bangsawan.

Seorang sultan atau raja, kopiah ini dilengkapi dengan kain yang dililitkan melingkat di bagian bawah dan menjuntai ke atas di bagian belakang.

Di bagian atas, diberikan mahkota yang terbuat dari emas, perak atau pun bahan lainnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved