Pentingnya Memahami Kesehatan Mental

Dan stigma "Kurang Iman" ini justru bisa menghambat kesembuhan orang tersebut. Jika seseorang yang depresi diberitahu bahwa ia kurang iman, ia bisa merasa lebih bersalah dan makin terpuruk, dan orang yang membutuhkan bantuan profesional mungkin enggan mencari pertolongan karena merasa masalahnya hanya soal spiritual. Sementara mereka juga membutuhkan teman curhat dan ilmu untuk menjauh dari perilaku yang tidak diridhai Allah.

Dalam Islam, berikhtiar untuk mencari kesembuhan itu keharusan, berpahala. Nabi SAW bersabda, “Setiap penyakit ada obatnya...” (HR. Bukhari), dalam hal ini juga termasuk penyakit mental. Salah satunya dengan mendatangi orang- orang yang mengerti tentang kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater, atau ustaz yang memahami sisi kesehatan mental. Sehingga penyakit mental ini bisa diobati, dengan kombinasi terapi psikologis, spiritual, dukungan sosial, juga medis jika diperlukan.

Dalam Islam, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jadi jangan merasa malu untuk mencari bantuan ke psikiater atau psikolog ketika mental kita atau anak kita sedang tidak baik-baik saja. Di negara lain, psikolog atau psikiater dianggap sama seperti dokter fisik. Masyarakat tidak lagi merasa malu untuk pergi berobat, tidak ada stigma bahwa psikiater atau psikolog itu dokter untuk “Orang Gila”, atau menganggap yang pergi ke psikiater atau psikolog adalah orang gila. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran mereka dalam menjaga kesehatan mental sangat tinggi.

Demi keselamatan diri dan keluarga, semoga kita pun menyadari urgensi dari menjaga kesehatan mental agar tidak ada lagi anak atau anggota keluarga yang harus bunuh diri karena depresi.