Internaisonal

Dunia Khawatir, Mulut Trump dan Tindakannya Kini tak Dapat Lagi Dipercaya dalam Diplomasi

Dia bilang dia akan memberikan kesempatan diplomasi, dan kemudian serangan Israel terjadi. Dia mengatakan dia akan memberi Iran waktu dua minggu untuk

Editor: Ansari Hasyim
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). 

“MIGA!!!” dia menambahkan, tampaknya merujuk pada Make Iran Great Again, plesetan dari slogan Make America Great Again (MAGA).

Postingan tersebut menandakan pergeseran untuk pemerintahan Trump, dengan Gedung Putih berulang kali mengklaim bahwa AS tidak berusaha untuk menggulingkan pemerintah Iran.

Sementara itu Kementerian Kesehatan Iran mengatakan tidak ada kontaminasi radioaktif yang terdeteksi di dekat fasilitas nuklir negara itu setelah serangan AS, kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengutip penilaian oleh Organisasi Energi Atom Iran dan pemantauan oleh Badan Energi Atom Internasional.

Serangan Rudal Iran yang Terus-menerus Sebabkan Kehancuran Besar di Israel

Kerusakan di Israel selama 10 hari terakhir dilaporkan sangat luas dan menghancurkan.

Sebagian besar kehancuran terjadi di Israel bagian tengah, tetapi juga di Haifa, kota yang sangat strategis yang telah digempur berulang kali.

Dalam satu kasus kemarin, sebuah rudal menghantam sasaran tanpa sirene berbunyi. 

Setelah penyelidikan, tentara Israel mengonfirmasi bahwa itu sebenarnya adalah rudal Iran, bukan pencegat yang gagal ditembakkan.

Dinamika yang tak henti-hentinya ini telah mendorong lebih dari 30.000 warga Israel untuk mengajukan kompensasi. 

Beberapa ratus orang harus mencari perumahan alternatif. Pemerintah daerah membayar sedikit lebih dari $4 juta per hari untuk mencoba mengakomodasi kebutuhan darurat ini.

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Dua Kapal Tanker Angkut Minyak Putar Arah

Coswisdom Lake dan South Loyalty, yang keduanya mampu mengangkut sekitar 2 juta barel minyak mentah, telah berbalik di Selat Hormuz setelah serangan udara AS terhadap Iran meningkatkan risiko konflik di kawasan tersebut, menurut Bloomberg.

Kedua kapal barang kosong itu memasuki jalur perairan pada hari Minggu dan kemudian "tiba-tiba mengubah arah", kata laporan itu, mengutip data pelacakan.

“Kapal pengangkut minyak yang berputar memberikan tanda-tanda pertama pengalihan rute,” Bloomberg melaporkan, dan perpindahan tersebut terjadi karena pemilik kapal dan pedagang mencermati tanda-tanda bahwa eskalasi di Timur Tengah akan memengaruhi pergerakan dan arus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved