Breaking News

Konflik Israel vs Iran

Kutuk Serangan AS ke Iran, China Disebut Tempuh Jalur Diplomatik Imbas Ancaman Tutup Selat Hormuz

Hal ini dikarenakan, China merupakan salah satu penyedia investasi asing langsung terbesar di Iran dan membeli 90 persen dari ekspor minyaknya.

Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Penutupan Selat Hormuz yang strategis sedang ditinjau secara serius oleh Iran, menurut laporan media lokal yang mengutip pernyataan Esmail Kosari, anggota komisi keamanan parlemen. 

Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.

Sementara itu, Israel kembali membombardir Iran, sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

Kru CNN menyaksikan pengeboman udara terjadi di Teheran, Senin.

Para kru mendengar beberapa jet terbang sebelum ledakan mengguncang gedung tempat mereka berada.

Di saat yang bersamaan, media Iran melaporkan Israel menyerang situs nuklir Fordow, Senin, setelah AS meluncurkan GBU-57 MOP terhadap fasilitas tersebut pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

Israel Bombardir Jantung Teheran

IRAN KEMBALI DISERANG - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic, memperlihatkan ledakan yang terjadi di Karaj, sebelah barat Teheran, Senin (23/6/2025). Israel kembali melancarkan serangan ke Iran.
IRAN KEMBALI DISERANG - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic, memperlihatkan ledakan yang terjadi di Karaj, sebelah barat Teheran, Senin (23/6/2025). Israel kembali melancarkan serangan ke Iran. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic A- A+)


Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan Israel terhadap jantung kota Teheran, Iran, pada hari ini, Senin (23/6/2025).

Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah beberapa rudal dilaporkan menghantam sejumlah lokasi di Teheran, di antaranya fasilitas nuklir Fordow, Universitas Shahid Beheshti di Teheran utara, Penjara Evin dan gedung Bulan Sabit Merah.

"IDF sekarang menyerang target rezim dan otoritas represif di jantung kota Teheran dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz.

"Sasarannya, termasuk markas besar Basij, penjara Evin untuk tahanan politik dan penentang rezim, jam 'Penghancuran Israel' di Palestine Square, markas besar keamanan internal Garda Revolusi, markas besar ideologi, dan sasaran rezim lainnya," katanya.

Serangan terhadap penjara para penentang rezim Iran itu diduga untuk membuka pintu bagi para tahanan untuk melarikan diri, seperti diberitakan The Times of Israel.

Setelah serangan tersebut, Al Jazeera melaporkan awan asap tebal menyelimuti sebagian kota.

"Serangan itu juga menghantam Jordan Street," kata seorang warga kepada CNN, berbicara mengenai lingkungan padat penduduk dan makmur di utara Teheran.

"Sepertinya mereka menghantam pusat komersial dengan sangat keras, saya melihat sedikitnya delapan awan tumbukan yang berbeda," kata warga tersebut menambahkan. 

"Jordan Street terkena dampak yang sangat parah," lanjutnya.

IDF mengklaim banyak prajurit Garda Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangannya di Teheran pada hari ini.

Sementara itu, belum ada laporan mengenai korban akibat serangan tersebut.

Gelombang serangan tersebut diluncurkan sehari setelah sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), mengebom tiga fasilitas nuklir Iran yang berada di Isfahan, Natanz, dan fasilitas nuklir Fordow yang berada di dalam gunung pada Minggu (22/6/2025).

Serangan AS secara langsung menandai keterlibatan AS dalam perang untuk membantu sekutunya, Israel, yang sebelumnya telah memulai serangan terhadap Iran pada 13 Juni 2025.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk melenyapkan program nuklir Iran.

Israel menyeret AS dalam perang tersebut setelah mereka dikabarkan tidak memiliki sarana untuk mengebom fasilitas nuklir Iran, terutama fasilitas nuklir Fordow.

Di sisi lain, hanya AS satu-satunya negara yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengebom fasilitas tersebut dengan bom penembus tanah GBU-57 MOP dan diluncurkan menggunakan pesawat khusus seperti pesawat pembom siluman B-2 Spirit.

Sementara itu, Iran belum mengungkap tingkat kerusakan pada ketiga fasilitas nuklirnya setelah serangan AS, namun AS dan Israel percaya serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan yang besar.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China adalah Kunci, Iran Disebut Bakal Nurut Tentukan Nasib Selat Hormuz tapi Tergantung Israel , 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved