Kesehatan
Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Apakah Bisa? dr Boyke: Tergantung Penyebab Sesar Pertama
Pertanyaan tentang kemungkinan melahirkan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar sering kali muncul di kalangan para ibu.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pertanyaan tentang kemungkinan melahirkan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar sering kali muncul di kalangan para ibu.
Lantas, apakah mungkin melahirkan normal setelah operasi caesar?
Menurut seksolog dan dokter kandungan dr Boyke Dian Nugraha, kemungkinan melahirkan normal setelah operasi caesar bisa dilakukan, asalkan memenuhi syarat medis tertentu.
Jawaban serta penjelasan terkait melahirkan normal setelah operasi caesar tersebut disampaikan dr Boyke lewat akun TikTok Klinik Pasutri, dikutip Serambinews.com, Selasa (24/6/2025).
“Kalau anak pertama lahir dengan operasi sesar, anak kedua sebenarnya masih bisa lahir secara normal,” jelas dr Boyke. Namun, lanjutnya, semua tergantung pada penyebab operasi sesar yang pertama.
Jika operasi caesar pertama dilakukan karena panggul yang sempit, maka kemungkinan besar kondisi itu akan tetap sama di kehamilan kedua.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Benarkah KB Bisa Bikin Mandul? Ini Penjelasan Tegas dari Seksolog dr Boyke
“Kalau penyebabnya panggul sempit, maka kemungkinan besar anak kedua juga tidak bisa lahir normal,” ujarnya.
Namun lain cerita jika operasi caesar sebelumnya disebabkan oleh hal-hal sementara seperti posisi ari-ari yang rendah, pecah ketuban dini, air ketuban yang sedikit atau tanda-tanda gawat janin.
Dalam kasus seperti itu, kehamilan berikutnya bisa dicoba untuk melahirkan normal, selama kondisi ibu dan janin sehat.
Meski begitu, dr Boyke mengingatkan, proses persalinan normal setelah caesar tetap harus dilakukan dengan pengawasan ekstra ketat oleh dokter.
“Tidak boleh dirangsang dengan oksitosin dan dokter juga harus punya waktu dan perhatian yang cukup, karena yang paling dikhawatirkan adalah robeknya bekas luka operasi sebelumnya,” tegasnya.
Melalui penjelasan ini, dr Boyke menegaskan bahwa pilihan melahirkan normal setelah caesar bukan hal yang mustahil, namun harus dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan medis yang matang.
Baca juga: Mau Melahirkan? Ini Ciri-ciri Kontraksi Asli & Palsu, dr Boyke: Suami Harus Siaga Antar ke RS
Mau Melahirkan? Ini Ciri-ciri Kontraksi Asli & Palsu, dr Boyke: Suami Harus Siaga Antar ke RS
Menjelang waktu persalinan, banyak ibu hamil yang masih bingung membedakan antara kontraksi asli dan kontraksi palsu.
Dalam pernyataan terbarunya, dokter kandungan sekaligus pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, menekankan pentingnya mengetahui perbedaan kedua jenis kontraksi ini, Tidak hanya oleh ibu hamil, tapi juga oleh para suami.
"Kontraksi palsu itu biasanya jaraknya lama, makin lama makin lemah, lalu hilang," ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com, Jumat (20/6/2025) dari akun TikTok dr Boyke.
Ia menjelaskan bahwa kontraksi palsu biasanya tidak beraturan dan bisa hilang jika ibu hamil beristirahat atau mengubah posisi.
Berbeda dengan kontraksi asli yang menjadi tanda bahwa proses persalinan sudah semakin dekat.
Menurut dr Boyke, "Kalau kontraksi yang asli, intensitasnya makin kuat dan jaraknya makin cepat."
Baca juga: Masuk Usia 45 Tahun? Ini Tanda Tanda Menopause dan Cara Ampuh Mengatasinya Menurut Seksolog dr Boyke
Selain itu, kontraksi asli seringkali disertai dengan pecahnya ketuban, yang menjadi sinyal penting bahwa ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
Suami Wajib Siaga 24 Jam
dr Boyke juga mengingatkan pentingnya peran suami dalam menghadapi momen krusial ini.
"Itulah tugasnya suami, jaga. Suami menjaga agar supaya bisa diantar oleh suaminya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan proses persalinan," katanya.
Dalam masa menjelang persalinan, dukungan dan kesiapsiagaan suami sangat diperlukan. Mulai dari memantau tanda-tanda kontraksi, menyiapkan transportasi, hingga mendampingi istri ke fasilitas kesehatan.
Tips Mengenali Kontraksi Asli:
- Jarak antar kontraksi semakin pendek.
- Rasa nyeri makin kuat dan teratur.
- Tidak hilang meski beristirahat.
- Bisa disertai pecahnya ketuban atau keluarnya lendir bercampur darah.
Sementara kontraksi palsu biasanya:
- Tidak teratur.
- Intensitasnya tidak bertambah.
- Bisa hilang dengan istirahat.
- Tidak disertai tanda-tanda lain seperti pecah ketuban.
- Dengan memahami perbedaan ini, ibu hamil dan suami bisa lebih siap menghadapi persalinan dengan tenang dan terencana. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
dr Boyke
Melahirkan Normal
operasi caesar
kesehatan
Seksolog
bisakah melahirkan normal setelah operasi caesar
apakah boleh melahirkan normal setelah operasi cae
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Upgrade Otak Kunci Utamanya Puasa & Gaya Hidup Sehat, Dr Zaidul Akbar: Bukan Sekadar Suplemen Mahal! |
![]() |
---|
Gula Stabil Meski Makan Nasi Setiap Hari? Ini 11 Jurus Sehat dari dr Zaidul Akbar, Campur saat Masak |
![]() |
---|
Waspada! Bahaya Seks Oral Bisa Tularkan Herpes, Ini Penjelasan dr Boyke |
![]() |
---|
Ketahui, Bahaya Penyakit Tiroid dan Dampak pada Tubuh Apa Saja? Berikut Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Sombong Bukan Sekadar Dosa, Tapi Juga Picu Penyakit Fisik, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.