Breaking News

Feature

Safrizal ZA Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, 4 Pulau Harus Dikelola dengan Baik

Putra kelahiran Aceh itu sudah berupaya mengawal persoalan kepemilikan empat pulau tersebut sejak menduduki jabatan Dirjen

Editor: mufti
FOR SERAMBI
SAFRIZAL ZA Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri:PERLIHATKAN SK MENDAGRI 

Kita mencari perjanjian tahun 1992 antara Raja Inal dan Ibrahim Hasan, katanya di situ ada peta aslinya. Tapi yang ketemu Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 111 Tahun 1992. Dokumen ini berisi mengesahkan perjanjian. Jadi perjanjian asli tidak ditemukan, malah ditemukan perjanjian yang lebih kuat.

Dokumen ini ditemukan satu hari sebelum dipanggil Presiden. Kertasnya sudah rapuh sekali, 10 tahun lagi mungkin nggak ada lagi tulisan ini. Tertanggal 21 November 1992. Tersimpan paling bawah  terjepit-jepit. Dokumen ini langsung dilaporkan ke Menteri, karena waktu itu sudah ada agenda ini akan diambil alih presiden untuk diputuskan. Jika tidak ditemukan dokumen sahih, akan ada perdebatan panjang kalau ternyata masih tarik menarik.

Dokumen kesepakatan baru yang aslinya nanti disimpan di mana?

Kemarin dibuat rangkap lima, Aceh dapat, Sumut dapat, Kemendagri dapat, Mensesneg juga dapat. Jadi semua orang pegang berkas asli. Kemendagri akan kembali menyetor ini ke pusat arsip lagi. Jadi alhamdulillah ini clear semua, kalau ada yang bilang Safrizal sengaja menjual pulau “siapa yang mau beli pulau ini?”

Salah saya karena tidak berada di waktu yang tepat untuk menangani ini, beberapa kali mis karena tugas saya sebagai gubernur, sehingga tidak handle persoalan ini. Ada pihak yang memelintir saya ini saya serahkan kepada publik. 

Saya lillahi talla bekerja, bekerja ikhlas saja, saya bekerja membantu Aceh bukan setahun belakangan, tapi sejak saya bekerja di Kemendagri urusan saya sudah Aceh. Kalau sial saya ini berkah buat saya juga, hikmah buat saya juga. 

Saya tahu (ada yang ingin menyudutkan), saya baca juga medsos, ada yang mengatakan saya pengkhianat, ada yang mengatakan saya penjual pulau. Selaku pejabat publik saya menerima dinamika ini, yang penting saya lurus-lurus saja. Ada mis-mis karena yang kita urus ada 17.300 pulau, tinggi berkasnya sampai semeter. Tapi alhamdulillah ini sudah selesai. 

Berikutnya pulaunya harus diurus. Kemarin setelah ketemu di istana, malamnya saya makan bersama pak Mualem, kemarin dengan Mualem terus saya saran pulau ini dibangun secara monumental karena ini kan sejarah. Kalaupun tidak bisa bangun hotel di sana, minimal ada rumah singgah beserta penjaganya, digaji. 

Atau bangun dermaga yang representatif, mudah-mudahan bisa diterima saran ini pak Mualem dan bisa dianggarkan besok, sehingga berikutnya bukan saja karena historis tapi juga karena efektif penggunaanya. Intinya supaya lebih diurus lagi lah. Aceh saat ini miliki 264 pulau.(Rianza Alfandi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved