Kupi Beungoh

Radio Rimba Raya dalam Penulisan Ulang Sejarah: Antara Pengakuan dan Pengabaian

Peran Radio Rimba Raya sangat strategis. Tidak hanya sekadar menjalin komunikasi antar pasukan dan pejuang di daerah terpencil

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr. Iswadi, M.Pd, Dosen Universitas Esa Unggul-Jakarta 

Dengan demikian, generasi masa kini dan masa depan bisa memahami dan mengapresiasi keberanian dan pengorbanan para pejuang yang berjuang dari balik hutan dengan media yang sederhana, namun sangat bermakna.

Baca juga: Dari Garam Milhy Jangka ke Radio Rimba Raya

Mengabaikan peran Radio Rimba Raya berarti mengabaikan salah satu titik terang paling berani dan penuh makna dalam gelapnya masa penjajahan kembali. 

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, setiap suara dan setiap aksi, sekecil apapun, berkontribusi pada kemenangan besar bangsa ini. 

Radio Rimba Raya adalah bukti bahwa suara-suara yang mungkin tidak terdengar di pusat-pusat kekuasaan tetap mampu menggema dan menggetarkan dunia.

Sebagai bagian dari penulisan ulang sejarah yang lebih inklusif dan adil, Radio Rimba Raya harus diangkat dan dihargai sebagai salah satu pilar penting perjuangan kemerdekaan Indonesia.

 Melalui pengakuan ini, kita tidak hanya menghormati masa lalu, tetapi juga menguatkan identitas nasional yang kokoh dan terus berkembang, berlandaskan keberanian, keteguhan, dan kecintaan pada tanah air.

*) PENULIS adalah Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved