Kupi Beungoh
Radio Rimba Raya dalam Penulisan Ulang Sejarah: Antara Pengakuan dan Pengabaian
Peran Radio Rimba Raya sangat strategis. Tidak hanya sekadar menjalin komunikasi antar pasukan dan pejuang di daerah terpencil
Dengan demikian, generasi masa kini dan masa depan bisa memahami dan mengapresiasi keberanian dan pengorbanan para pejuang yang berjuang dari balik hutan dengan media yang sederhana, namun sangat bermakna.
Baca juga: Dari Garam Milhy Jangka ke Radio Rimba Raya
Mengabaikan peran Radio Rimba Raya berarti mengabaikan salah satu titik terang paling berani dan penuh makna dalam gelapnya masa penjajahan kembali.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, setiap suara dan setiap aksi, sekecil apapun, berkontribusi pada kemenangan besar bangsa ini.
Radio Rimba Raya adalah bukti bahwa suara-suara yang mungkin tidak terdengar di pusat-pusat kekuasaan tetap mampu menggema dan menggetarkan dunia.
Sebagai bagian dari penulisan ulang sejarah yang lebih inklusif dan adil, Radio Rimba Raya harus diangkat dan dihargai sebagai salah satu pilar penting perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Melalui pengakuan ini, kita tidak hanya menghormati masa lalu, tetapi juga menguatkan identitas nasional yang kokoh dan terus berkembang, berlandaskan keberanian, keteguhan, dan kecintaan pada tanah air.
*) PENULIS adalah Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Genosida Gaza dan Dosa Besar Amerika |
![]() |
---|
Menjadikan Baitul Mal Aceh Sebagai Katalisator Kesejahteraan Rakyat |
![]() |
---|
Refleksi 20 Tahun Damai Aceh: Menanti Peran Anak Syuhada Menjaga Damai Aceh Lewat Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Utang: Membangun Negeri atau Menyandera Masa Depan? |
![]() |
---|
Melihat Peluang dan Tantangan Potensi Migas Lepas Pantai Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.