Konflik Israel Vs Palestina

Akui tak Bisa Taklukkan Hamas Usai 2 Tahun Perang di Palestina, Israel Kini Fokus Pembebasan Sandera

"Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan...

Editor: Nurul Hayati
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
PEMBEBASAN SANDERA - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English yang tayang dan diambil pada Minggu (16/2/2025), menampilkan proses pembebasan sandera Israel oleh Hamas pada hari sebelumnya. Israel dan Hamas kini telah merampungkan pertukaran tawanan keenam, lantas apa yang akan terjadi selanjutnya? 

"Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan yang membahayakan sandera dan tentara (Israel)."

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu tak lagi getol menjadikan pembongkaran Hamas menjadi target utama.

Tekanan publik, khususnya keluarga para sandera, sepertinya membuat Netanyahu kini menomorduakan target pemberangusan Hamas.

"Tentu saja, kita juga harus menyelesaikan masalah Gaza, untuk mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan bahwa kita akan mencapai kedua tujuan tersebut," katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (29/6/2025) mengatakan kalau “kemenangan” mereka atas Iran dalam perang 12 hari telah menciptakan “peluang”, pertama-tama termasuk membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza.

"Banyak peluang kini terbuka setelah kemenangan ini. Pertama-tama, untuk menyelamatkan para sandera," kata Netanyahu dalam pidatonya kepada para pejabat dinas keamanan.

Sebagai catatan, kelompok bersenjata Palestina menangkap 251 tawanan selama peristiwa 7 Oktober 2023.

Dari jumlah tersebut, 49 orang diyakini masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Hamas juga menahan jenazah seorang tentara Israel yang tewas di sana pada tahun 2014.

Forum tersebut menyerukan agar para tawanan "dibebaskan, bukan diselamatkan".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (reuters)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (reuters) (Antaranews.com)

Baca juga: Lagi, Serangan Udara Israel Tewaskan 95 Warga Palestina, Anak-anak hingga Jurnalis Turut Jadi Korban

"Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan yang membahayakan sandera dan tentara (Israel)."

Fakta kalau Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, belum bisa 'dibongkar' dalam sekitar 2 tahun perang membuat Israel mengubah haluan utama mereka.

Dalam sebuah pernyataan Minggu malam, kelompok utama yang mewakili keluarga para sandera menyambut baik hal tersebut.

 "Fakta bahwa setelah 20 bulan, pengembalian para sandera akhirnya ditetapkan sebagai prioritas utama oleh perdana menteri".

"Ini adalah pernyataan yang sangat penting yang harus diterjemahkan ke dalam satu kesepakatan komprehensif untuk membawa kembali semua 50 sandera dan mengakhiri pertempuran di Gaza," kata “Forum Sandera dan Keluarga Hilang”.

Baca juga: Dinilai Berkhianat, Warga Israel Serang Tentara Sendiri di Tepi Barat, Semprot Merica dan Rusak Tank

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved