Konflik Israel Vs Palestina
Akui tak Bisa Taklukkan Hamas Usai 2 Tahun Perang di Palestina, Israel Kini Fokus Pembebasan Sandera
"Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan...
Kabinet Israel Mau Bahas Kesepakatan Parsial, Gencatan Senjata Sementara
Terkait Gaza, Kabinet Diplomatik-Keamanan Israel diperkirakan akan mengadakan pertemuan kritis dan berpotensi menimbulkan pertikaian pada Minggu malam untuk menilai masa depan perang di Gaza, media Israel Hayom melaporkan.
Menurut laporan tersebut, Kepala Staf Pasukan Pendudukan Israel (IDF) Letnan Jenderal Eyal Zamir akan menyampaikan informasi terkini tentang operasi militer.
Laporan perkembangan itu menekankan bahwa pasukan Israel kini menguasai hampir 75 persen Jalur Gaza.
Penilaian Zamir juga akan difokuskan pada kemajuan pembongkaran infrastruktur Hamas melalui rencana "kereta perang Gideon" multi-tahap milik militer.
Berdasarkan evaluasi IDF, pemerintah pada hari Minggu menyetujui pemulangan penduduk ke komunitas Israel di dekat Gaza yang dievakuasi setelah peristiwa 7 Oktober.
IOF mengklaim tidak ada lagi ancaman keamanan yang menghalangi kepulangan mereka.
Baca juga: Barbarisme Israel Bunuh 95 Warga Gaza, Memengebom Lokasi Bantuan Gaza, Kafe dan Sekolah
Hamas Masih Ada dan Belum Kalah
Namun, beberapa pejabat senior mengkritik posisi IDF, memperingatkan kalau Hamas masih mempertahankan pasukan terorganisasi, komandan, dan kendali atas penduduk sipil di Jalur tersebut.
Perdebatan tersebut mencerminkan perpecahan yang semakin besar dalam kepemimpinan Israel mengenai arah dan garis waktu perang.
Sumber-sumber pemerintah yang dikutip oleh Israel Hayom berpendapat kalau meskipun ada kemenangan di medan tempur, Hamas belum dikalahkan dan tujuan awal perang tersebut masih belum tercapai.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich diperkirakan akan menentang aliran bantuan kemanusiaan yang terus berlanjut ke Gaza, dengan menyatakan kalau hal itu melemahkan kemampuan Israel untuk menekan Hamas.
Menteri Misi Nasional dan Pemukiman Israel, Orit Strock dilaporkan menganjurkan "pemisahan kemanusiaan" di wilayah tersebut sebagai strategi untuk mengalahkan kelompok tersebut.
Meskipun tekanan meningkat, sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa mengakhiri perang saat ini tidak menjadi pilihan.
Sebaliknya, diskusi difokuskan pada kemungkinan kesepakatan penahanan bertahap, yang dikenal sebagai "kerangka kerja Witkoff", yang akan melibatkan pembebasan sebagian tawanan yang diikuti dengan jeda sementara dalam pertempuran.
Menteri Dermer diperkirakan akan melakukan perjalanan ke AS pada Senin ini untuk menjajaki persyaratan bagi kesepakatan tersebut, terutama mengingat komentar terbaru dari Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan gencatan senjata mungkin dapat dicapai.
Sementara beberapa pihak melihat potensi jeda ini sebagai peluang pengelompokan kembali yang strategis bagi militer, pihak lain dalam kabinet khawatir hal ini dapat mengarah pada gencatan senjata permanen de facto di bawah tekanan AS, yang berpotensi mengunci Israel ke dalam kompromi sebelum Hamas dibubarkan sepenuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belum Bisa Kalahkan Hamas, Israel Akhirnya Jadikan Pembebasan Sandera Sebagai Prioritas,
Baca juga: Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran, Warga Netanyahu Jarah Mall, Uang Tunai hingga Emas Raib
Rudal Supersonik Palestine-2 Mengguncang Israel, Houthi Serang Bandara Utama di Tel Aviv |
![]() |
---|
Ketegangan Meningkat, Aksi Pemukim Israel Serang Masjid Al-Aqsa |
![]() |
---|
Blokade Israel Invansi Gaza, Houthi Tenggelamkan Kapal Eternity C di Laut Merah |
![]() |
---|
Netanyahu Sesumbar Menang Perang, Jurnalis Ungkap Fakta di Gaza: Tiap Minggu Kubur 10 Tentara |
![]() |
---|
Geger! Hamas Menyusup ke Pasukan Intelijen Israel dengan Menyamar Jadi Cleaning Service |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.