Batalyon Baru di Aceh
MaTA Kritisi Pembangunan Batalyon Baru, Alfian: Bisa Munculkan Persepsi Pusat Masih Curigai Aceh
Sebab, sejak awal wacana pembangunan batalyon mencuat, berbagai lapisan masyarakat kompak dan lantang menyuarakan penolakan.
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Menurut dia, di tengah kondisi fiskal yang tidak sehat, rencana pembangunan batalyon di sejumlah wilayah Aceh ini akan menjadi beban tambahan bagi anggaran pemerintah daerah karena pemda harus menyediakan lahan.
“Walaupun secara anggaran pembangunan baru adalah sumbernya APBN, tetapi dalam konteks daerah, bagi pemerintah daerah kan juga akan beban ini,” ulas Koordinator MaTA ini.
“Walaupun misalnya pemerintah daerah tidak mengeluarkan pernyataan secara resmi mereka terbeban, tapi secara tidak langsung bagi pemerintah daerah ini menjadi beban karena harus menyediakan lahan,” tandasnya.
Menurut Alfian, Kemenhan seharusnya membuat kajian lebih mendalam terlebih dahulu sebelum memutuskan program.
Karena saat ini kondisi keuangan pemerintah daerah sedang tidak baik-baik saja.
“Seharusnya kan pemerintah daerah hari ini fokus bagaimana memaksimalkan terhadap inflasi, memaksimalkan terhadap fiskal yang memang kita tahu bahwa sedang kacau balau,” ujarnya.
Alfian menyarakan Kemenhan agar dapat mengalihkan anggaran pembangunan batalyon baru tersebut untuk difokuskan pada program-program kolaborasi antara TNI dengan masyarakat.
“Seperti membangun infrastruktur di daerah-daerah yang masih terisolir di Aceh misalnya,” saran dia.
“Jadi sangat populer kalau misalnya uang ini, Menhan menggunakan misalnya membangun program-program di daerah-daerah telisolir di Aceh,” papar Alfian.
“Daerah-daerah yang belum tersentuh pelayanan publik yang itu ada kolaborasi antara TNI dengan rakyat Aceh, itu lebih keren saya pikir lebih populer,” tukasnya.
Seperti diketahui, Kemenhan Republik Indonesia berwacana menambah enam batalyon TNI AD di Aceh dengan nilai kontrak mencapai Rp 238,2 miliar.
Enam titik pembangunan batalyon tersebut direncanakan tersebar di Aceh Singkil, Nagan Raya, Pidie, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Timur.
Namun belakangan, salah satu lokasi yakni di Aceh Singkil dibatalkan, sehingga hanya tersisa lima lokasi.(*)
Batalyon Baru di Aceh
pembangunan Batalyon Baru di Aceh
Masyarakat Transparansi Aceh
Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA)
MaTA sorot pembangunan batalyon baru
Banda Aceh
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Presiden Prabowo Resmikan 1 Brigif dan 5 Batalyon Pembangunan Baru di Aceh |
![]() |
---|
423 Prajurit Batalyon Infanteri Teritorial Tiba di Aceh Timur |
![]() |
---|
Penambahan Batalyon Baru di Aceh, Presma UIN Ar-Raniry Minta Menhan dan Panglima TNI Buka Dialog |
![]() |
---|
Soal Pembangunan Batalyon Baru di Aceh, PKB Ambil Posisi Netral, Dony: Kita Ikuti Suara Masyarakat |
![]() |
---|
MaTA Nilai Pembangunan Batalyon Baru di Aceh Bebankan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.