Wawancara Eksklusif

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat: Kami Jalankan Tugas Negara

Sebab itu Tarmizi-Said berinisiatif mendongkrak pendapatan daerah lewat dana CSR untuk menghadirkan kenyamanan masyarakat. 

|
Editor: mufti
SERAMBI INDONESIA
Cover Headline Serambi Indonesia Edisi Kamis 20250710 

Tarmizi SP dan Said Fadheil mencatat sejarah baru di roda pemerintahan Aceh Barat. Kedua politikus muda itu sukses keluar sebagai pemenang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah di kabupaten tersebut. Pada Pilkada 2024 lalu, pasangan yang mengusung tagline Muda, Dekat & Peduli itu dengan tegas mendeklarasikan melawan praktik money politic (politik uang). 

Bagi Tarmizi-Said, jabatan kepala daerah bukan posisi untuk menikmati kemewahan. Melainkan sebagai wadah untuk menjalankan tugas negara dalam menyelesaikan persoalan demi persoalan yang terjadi di tengah masyarakat Aceh Barat. 

Salah satu persoalan yang langsung dihadapi yakni terjadinya efisiensi anggaran secara menyeluruh. Kondisi ini membuat Tarmizi-Said harus berpikir kreatif dan efektif agar roda pemerintahan tetap berjalan normal. Adapun salah satu solusi yang mereka sepakati yakni mengoptimalkan pemanfaatan dana CSR dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Aceh Barat.

Pasalnya, selama ini setiap perusahaan yang ada di Aceh Barat beroperasi dengan lancar dan aman. Sebab itu Tarmizi-Said berinisiatif mendongkrak pendapatan daerah lewat dana CSR untuk menghadirkan kenyamanan masyarakat. 

Namun, belakangan upaya tersebut tidak berjalan dengan semestinya. Mereka justru menghadapi sejumlah persoalan baru. Untuk mengetahui seperti apa persoalan tersebut, selengkapnya dapat disimak dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M. Nur, yang berlangsung di Studio Serambinews.com pada Minggu (6/7/2025). Berikut beberapa petikan hasil wawancara Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat itu, yang telah disederhanakan oleh reporter Serambi Indonesia, Rianza Alfandi: 

Saat pemilu Bapak mengusung semangat anti money politic, bisa diceritakan seperti apa prosesnya?

Saya berlatar belakang aktivis. Dulu berteriak-teriak di banyak forum sebagai agent of change (agen perubahan) dan sekarang begitu kita mendapatkan kesempatan itu, pada saat maju di DPR Aceh dulu, kita praktikkan itu.

Pertama dari proses maju, maju pada saat Pileg 2019 kita deklarasi melawan money politic dan alhamdulillah berhasil, karena money politik itu bukan satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan kesuksesan pada Pileg itu.

Kemudian setelah jadi, kita menjalankan program yang bisa masyarakat percaya, sehingga pada 2024 itu mendapatkan suara dua kali lipat. Juga dengan strategi yang sama melawan money politic, yang kita lakukan waktu itu fokus ke bidang sosial.

Jadi dilihat masyarakat aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat, kemudian secara pribadi program sosial. 

Bisa diceritakan hubungan Bapak dengan Said Fadheil dan kemudian dipinang sebagai wakil bupati Aceh Barat?

Kebetulan ayah saya dengan ayah pak Wabup ini dekat. Besti, sahabat juga. Saya dekat itu dengan abangnya yang ketua Golkar di Meulaboh. Pada saat itu memang ada rencana awal kita duet dengan Golkar.

Tapi terakhir kan duet dengan PAN. Karena hari itu mendukung kita dan beliau nggak maju. Kan PAN nggak mungkin jadi penonton.

Seharusnya bisa maju sebagai bupati. Makanya wakil bupati. Nah, beliaulah dari PAN. Makanya lahir pasangan muda dan saya pun waktu itu dengan teman-teman koalisi menyampaikan kalau untuk wakil saya harus anak muda yang di bawah saya.

Bagaimana bisa kompak bupati dengan wakil bupati. Ke mana-mana berdua?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved