Perang Gaza

Israel Kembali Bombardir Gaza, 82 Warga Sipil Termasuk Anak-anak Tewas Selagi Upaya Gencatan Senjata

Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 82 orang sejak fajar, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Serangan terjadi di tengah perundingan...

Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/anadoulu agency
Penduduk Palestina melarikan diri dari zona konflik dengan mobil, kereta keledai, dan berjalan kaki, membawa barang-barang mereka ke daerah yang lebih aman menyusul serangan militer Israel yang intens di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara pada 21 Mei 2025. 

Kampanye Genosida Israel di Jalur Gaza
Hamas menyebut serangan itu bagian dari “kampanye genosida Israel” di Jalur Gaza.

Kelompok itu menuduh Israel melakukan kejahatan pembersihan etnis secara sistematis.

Gencatan Senjata Israel-Hamas
Israel dan Hamas sedang terlibat negosiasi gencatan senjata dengan mediasi AS, Qatar, dan Mesir.

Hamas menyatakan siap membebaskan 10 tawanan dalam gencatan senjata 60 hari, namun menuntut aliran bantuan dan penarikan pasukan Israel.

 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin kesepakatan 60 hari dan pembebasan separuh dari 50 tawanan tersisa.

Ia menegaskan penghentian perang permanen hanya mungkin jika Hamas melucuti senjata.

"Jika tidak tercapai melalui negosiasi dalam 60 hari, kami akan mencapainya dengan cara lain," tegas Netanyahu.

Baca juga: Penyakit “Wahan” Para Pemimpin Arab, Dr Zulkhairi: Ketika Gaza Menjerit, Mereka Diam dalam Kemewahan

Pemindahan Paksa Warga Gaza
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengumumkan rencana memindahkan paksa warga ke kota tenda di Rafah.

Tamara Alrifai dari UNRWA menyebut rencana itu berpotensi menciptakan kamp konsentrasi besar di perbatasan Mesir.

“Kita tidak bisa tinggal diam dan terlibat dalam pengungsian paksa berskala besar ini,” ujarnya.

Bantuan ke Gaza
Lebih lanjut, Uni Eropa mengumumkan kesepakatan baru dengan Israel untuk memperlancar bantuan ke Gaza.

Kesepakatan mencakup penambahan penyeberangan, truk bantuan, makanan, serta perbaikan infrastruktur vital.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas meminta Israel melaksanakan semua langkah yang disepakati.

Kelompok bantuan menilai pembatasan militer dan kekerasan Israel mempersulit distribusi bantuan.

Kallas mengatakan kesepakatan itu akan membuka kembali koridor dari Yordania dan Mesir serta menghidupkan dapur umum di Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengonfirmasi kesepakatan itu “setelah dialog dengan Uni Eropa.”

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 82 Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, Rencana Pengungsian Paksa Picu Kecaman, 

Baca juga: Nyawa 100 Bayi Prematur di Gaza Terancam, Israel Buat Rumah Sakit Lumpuh Tanpa Bahan Bakar

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved