Kesehatan

PMO Bisa Hancurkan Fokus & Masa Depan! dr Boyke: Bukan Cuma Dosa, Tapi Otak Lemot, Melamun & Depresi

Menurut dr Boyke, PMO jadi alasan mengapa banyak anak muda sekarang tampak kurang motivasi, mudah stres, hingga terjebak dalam pola hidup pasif.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
tribunnews.com
Ilustrasi menonton film pornografi dan melakukan PMO yang berbahaya dan mengancam kesehatan otak, Jumat (11/7/2025). 



---- Konten ini bertujuan untuk edukasi seksual dan informasi publik, khususnya terkait dampak kebiasaan PMO terhadap kesehatan mental dan fungsi otak ---

SERAMBINEWS.COM - Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, memberi peringatan keras soal bahaya kebiasaan PMO (Porn, Masturbation, Orgasm), terutama bagi kalangan anak muda.

Menurut dr Boyke, PMO yang dilakukan secara berlebihan bukan hanya berdampak pada aspek moral dan spiritual, tapi juga membawa kerusakan serius terhadap fungsi otak dan kesehatan mental.

dr Boyke juga menyoroti dimana banyak anak muda zaman sekarang ini yang mempunyai pemikiran lemot, satu diantara faktor penyebabnya adalah kecanduan PMO.

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Podcast Suara Berkelasa, Jumat (11/7/2025), dr Boyke mengungkap bahaya di balik kecanduan PMO. 

dr Boyke juga menjelaskan bagaimana PMO membuat seseorang kecanduan melalui munculnya hormon dopamin hingga merusak otak dan mental.

"Otak kita punya bagian bernama lobus frontalis yang menghubungkan otak kiri dan kanan. Otak kiri berperan dalam hitungan, logika, sedangkan otak kanan di seni dan kreativitas. PMO yang berlebihan mengguyur bagian ini dengan dopamin secara terus-menerus," jelas dr Boyke.

Baca juga: Testosteron Turun Sejak Usia 34? dr Boyke Ungkap Dampaknya ke Seks, Otak & Jantung, Pria Harus Tahu!

Dopamin, hormon yang biasanya muncul saat seseorang merasa senang atau puas, bisa membuat otak ‘kecanduan rasa enak’.

Ketika otak terus dibanjiri dopamin dari aktivitas seksual seperti onani dan konsumsi pornografi, efeknya justru berbalik merusak.

"Setelah orgasme, tubuh jadi rileks, lemas, dan ngantuk. Kalau itu terjadi terus-menerus, otak jadi kelelahan dan gak bisa fokus. Akhirnya orang susah bikin rencana, gak semangat menghadapi tantangan," katanya.

Seksolog dr Boyke mengungkap penyebab dan cara mengatasi gatal di area kewanitaan
Seksolog dr Boyke 

Menurut dr Boyke, inilah salah satu alasan mengapa banyak anak muda sekarang tampak kurang motivasi, mudah stres, hingga terjebak dalam pola hidup pasif dan melamun.

"Mereka jadi generasi lemot. Cara berpikirnya dipenuhi gambar-gambar porno, bukan ide-ide masa depan. Mata sering menerawang, melamun, susah ambil keputusan bijak karena otaknya sudah berkabut oleh dopamin. Akhirnya kualitas kerja menurun dan semuanya menurun," ungkapnya.

Tak hanya itu, dampak mengerikan dari PMO juga bisa membuat sulit dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Benarkah Menopause Bisa Diperlambat? Ini Tips Rahasia dari dr Boyke, Perpanjang Masa Subur Wanita

Meski begitu, dr Boyke tidak sepenuhnya melarang masturbasi.

Ia menegaskan bahwa masturbasi sesekali masih tergolong wajar, terutama bagi yang belum menikah.

Namun, ia memperingatkan agar tidak dilakukan secara berlebihan atau menjadi candu.

Tapi sebaiknya, usahakan tidak melakukan dan menggantinya dengan aktivitas yang bermanfaat.

"Kalau seminggu sekali masih oke, daripada kamu seks bebas. Tapi tetap, kalau bisa energi itu dialihkan untuk hal-hal produktif: naik gunung, olahraga, belajar finansial, atau kegiatan positif lainnya," ujar dr Boyke.

Di akhir penjelasannya, dr Boyke menyoroti pentingnya generasi muda untuk belajar mengelola energi dan waktu daripada harus PMO.

Baca juga: Dengarkan Murottal Al Quran Saat Hamil Bagus, Tapi dr Boyke Justru Sarankan Hal Ini Lebih Baik

Ia prihatin karena banyak anak muda sekarang hidup boros, tidak menabung, dan tidak memikirkan masa depan secara matang.

"Saya sendiri sekarang belajar banyak soal finansial. Karena saya gak mau nanti menyesal di masa tua. Kalau otak kita diisi hal produktif, keinginan untuk nonton porno dan onani juga akan berkurang," pungkasnya.

dr Boyke Bongkar Fakta Mengejutkan: Anak Kurang Kasih Sayang Bisa Alami Penyimpangan Seksual!

Dokter spesialis kandungan dan seksolog kenamaan, dr Boyke Dian Nugraha, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Menurut dr Boyke, banyak kasus penyimpangan perilaku seksual yang terjadi di usia dewasa ternyata berakar dari kurangnya kasih sayang dan kehadiran emosional orang tua sejak kecil.

"Dan faktanya anak anak sekarang banyak kelainan seksual bisa karena kurang pelukan kasih sayang dari orang tuanya. Selain kurang pelukan, kurang pujian dan sering dibanding-bandingkan sejak kecil, berisiko mengalami gangguan kepribadian dan bahkan penyimpangan seksual saat dewasa,” " ungkap dr Boyke di kanal YouTube Deddy Corbuzier, dikutip Serambinews.com, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: Seksolog dr Boyke: Konsumsi Junk Food Bisa Ganggu Hormon dan Kesuburan Pria-Wanita

Ia menegaskan bahwa masa paling kritis adalah 1000 hari pertama, yang mencakup 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pertama setelah lahir.

Dalam masa ini, kualitas gizi ibu dan anak, kondisi psikologis ibu hamil, serta pola asuh setelah kelahiran sangat menentukan masa depan anak.

“Ibu hamil harus bahagia, ayah juga harus mendampingi dan memotivasi. Gizi harus terpenuhi, mulai dari zat besi, folat, vitamin A, protein hingga zinc. Setelah lahir, ASI itu wajib, tidak bisa ditawar,” jelasnya.

Tak hanya itu, setelah masa ASI eksklusif selama enam bulan, anak harus mendapatkan makanan tambahan yang bergizi seimbang.

Namun, menurut dr Boyke, pengasuhan emosional tetap tak kalah penting. Termasuk tidak ada kekerasan, perundungan apalagi membanding-bandingkan sang anak selama masa pertumbuhannya.

“Jangan ada kekerasan, jangan dibanding-bandingkan, jangan dibully. Semua itu akan membentuk karakter anak. Kalau pengasuhan keliru, jangan heran nanti ketemu anak yang punya fetish aneh, atau penyimpangan ke hewan. Itu bukan tiba-tiba, semua ada akarnya,” tambahnya.

Baca juga: Seksolog Dr Boyke Ungkap Bahaya Radiasi HP: Bisa Rusak Sperma hingga Picu Infertilitas pada Pria!

Dr Boyke mengajak seluruh orang tua untuk kembali fokus pada dasar pembangunan generasi dari rumah.

Ia menekankan bahwa solusi dari berbagai masalah perilaku generasi muda saat ini bukan hanya pada pendidikan formal, tapi dari kehangatan dan perhatian orang tua sejak anak masih dalam kandungan.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved