10 Merek Beras Diduga Oplosan, Cek Beras yang Sering Anda Konsumsi, Berikut Tips Memilih Beras Asli

Sekitar 10 perusahaan terbesar terindikasi melakukan praktik curang telah diperiksa Satgas Pangan.

Editor: Amirullah
freepik/jcomp
Ilustrasi beras - Masyarakat harus waspada, banyak beras oplosan beredar di pasar. Berikut 10 Merek Beras Diduga Oplosan 

SERAMBINEWS.COM - Skandal beras oplosan kembali mencuat dan mengguncang kepercayaan publik. Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Polri mengungkap 212 merek beras premium dan medium yang diduga melanggar standar mutu dan takaran, bahkan beberapa sudah beredar di supermarket ternama.

Sepuluh perusahaan besar sudah diperiksa, termasuk merek-merek populer seperti Sania, Topi Koki, hingga Setra Pulen.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan praktik curang ini merugikan masyarakat hingga hampir Rp100 triliun per tahun.

Konsumen diminta waspada terhadap beras yang tampak mengkilap berlebihan, butirannya tidak seragam, atau beraroma menyengat.

Bahkan, beberapa beras diduga dicampur pewarna dan pengawet berbahaya.

Ingin tahu apakah beras yang Anda konsumsi termasuk yang diungkap? 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memberantas kecurangan pangan yang merugikan konsumen.

"Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan," tegas Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2025).

Pemeriksaan tersebut, kata Amran, menyasar produk yang tidak sesuai standar mutu, seperti volume yang dikurangi, kualitas buruk, hingga label yang menyesatkan.

Baca juga: Masyarakat Harus Waspada, Beras Oplosan Banyak Beredar di Pasar, Mentan Amran Meradang

Berikut 10 Merek Beras Diduga Oplosan

  1. Wilmar Group: Sania, Sovia, Fortune, Siip (Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
  2. PT Food Station Tjipinang Jaya: Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station (Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar)
  3. PT Belitang Panen Raya: Raja Platinum, Raja Ultima (Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek)
  4. PT Unifood Candi Indonesia: Larisst, Leezaat (Jabodetabek, Jateng, Jabar)
  5. PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (Lampung, Jateng)
  6. PT Bintang Terang Lestari Abadi: Elephas Maximus, Slyp Hummer (Sumut, Aceh)
  7. PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (Yogyakarta, Jabodetabek)
  8. PT Subur Jaya Indotama: Dua Koki, Subur Jaya (Lampung)
  9. CV Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak Adik (Lampung)
  10. PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi (Jabodetabek)

Menteri Amran menegaskan semua produsen harus segera memperbaiki standar produksinya.

Ia menambahkan bahwa Satgas Pangan akan bekerja hingga ke pelosok daerah untuk memastikan beras oplosan tak lagi beredar.

"Kami minta semua yang merasa tidak sesuai standar, tolong diperbaiki. Satgas Pangan akan bekerja sampai ke daerah," katanya.

Sementara itu, Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri sekaligus Ketua Satgas Pangan, membenarkan bahwa proses pemeriksaan terhadap produsen tengah berlangsung.

Baca juga: BSU 2025 Belum Juga Cair? Begini Penjelasan Kemenaker Soal Keterlambatan BSU

Deteksi Kasat Mata Beras Oplosan 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved