Nuklir di ASEAN, Rusia Bantu Indonesia, Amerika Gandeng Malaysia

Departemen Luar Negeri AS menginformasikan bahwa negara mereka dan Malaysia telah menandatangani MoU tentang kerja sama di bidang nuklir sipil.

Editor: Yocerizal
IST/SERAMBINEWS.COM
KERJA SAMA NUKLIR - Kolase foto pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Kamis (19/6/2025) dan foto penandatanganan kerja sama nuklir antara Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, Kamis (10/7/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menginformasikan bahwa negara mereka dan Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama strategis di bidang nuklir sipil.

TRT Global memberitakan, acara penandatanganan peresmian kerja tersebut berlangsung di Kuala Lumpur, Kamis (10/7/2025), dihadiri Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan.

Diketahui, ini merupakan kunjungan pertama Rubio ke Malaysia sejak sejak menjabat. Rubio mengumumkan bahwa Malaysia siap memulai negosiasi mengenai perjanjian 123 dengan AS.

Perjanjian 123 mencakup kerja sama nuklir damai antara AS dan negara lain.

"Hari ini menandai tonggak penting dalam penandatanganan nota kesepahaman kami tentang kerja sama strategis di bidang nuklir sipil,"

"MoU ini merupakan langkah penting dalam perjalanan bersama kami untuk lebih memperkuat kemitraan komprehensif Malaysia-Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan.

Ia menambahkan bahwa perjanjian ini akan membantu memastikan keamanan energi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun kapasitas Malaysia untuk memanfaatkan energi nuklir secara aman, terjamin, dan bertanggung jawab.

Baca juga: Matahari Tepat di Atas Kabah pada 15-16 Juli 2025, Saatnya Masyarakat Cek Arah Kiblat

Baca juga: Kondisi Franco Morbidelli Usai Kecelakaan Fatal di Sprint Race MotoGP Jerman 2025, Masuk Rumah Sakit

Rubio menyebut penandatanganan ini sebagai contoh penting dari kerja sama nuklir damai.

"Saya pikir, pertama dan terutama, ini adalah sinyal kepada dunia tentang bagaimana kerja sama nuklir sipil adalah sesuatu yang tersedia dan dapat dilakukan," katanya.

"Ada banyak negara di dunia, beberapa di antaranya menjadi sorotan akhir-akhir ini, yang telah menyatakan minat pada program nuklir sipil, dan ini adalah contoh bagaimana hal itu dapat dilakukan,"

"Kami sangat bersyukur dapat melakukannya dengan mitra yang begitu dekat," tambah Rubio.

Dia juga menyambut pengumuman Hasan bahwa Malaysia siap memulai pembicaraan mengenai perjanjian 123.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sebelumnya, pada Kamis, 19 Juni 2025, Presiden Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Rusia dan melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.

Saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Constantin, St. Petersburg, Putin menyampaikan kesiapan negaranya membantu pengembangan proyek nuklir damai di Indonesia. 

Baca juga: Detik-detik Pria Tewas Tersedot Mesin Pesawat di Bandara Milan Italia, Korban Alami Luka Parah

Baca juga: 1.195 Personel Komcad SPPI Aceh Resmi Dilantik, Ini Status, Tugas dan Besaran Gaji Mereka

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved