Jurnalisme Warga
Dari Tiram ke Teknokrasi: Layakkah Jamaica Menjadi Wakil Menteri BUMN?
Bagi mereka yang mengenal rekam jejak dan dedikasi Jamaica, wacana ini bukan sekadar mimpi, ini akan menjadi kenyataan
Aceh telah banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional. Tokoh seperti Teungku Jamaica adalah wajah baru dari proses panjang transisi Aceh pascakonflik. Ia bukan politisi karbitan, bukan pula pengusaha instan. Ia ditempa oleh waktu, pengalaman, dan kesabaran.
Ketika Jakarta bicara tentang hilirisasi industri, transformasi ekonomi, dan pemberdayaan BUMN, kehadiran orang seperti Jamaica justru bisa memperkaya perspektif bahwa pembangunan tidak semata soal angka dan tabel Excel, tetapi juga soal keadilan sosial dan akses ekonomi yang merata hingga ke desa-desa terpencil.
Di era ketika rakyat menginginkan pemimpin yang paham realitas, Jamaica adalah contoh bahwa pengalaman lapangan bisa sejajar dengan gelar dan birokrasi. Ia membuktikan bahwa dari akar bisa tumbuh batang yang kokoh, dan dari desa bisa muncul calon negarawan.
Apakah ia akan benar-benar dilantik sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN? Waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang tidak perlu ditunggu: ia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa masa lalu bukan halangan untuk menciptakan masa depan yang gemilang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.