Berita Aceh Tamiang
Ajaran Syiah Terdeteksi di Aceh Tamiang, MPU Rancang Tausyiah
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tamiang sedang menyusun tausyiah mengenai ajaran Syiah yang tidak sesuai ajaran Islam.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tamiang sedang menyusun tausyiah mengenai ajaran Syiah yang tidak sesuai ajaran Islam.
Rancangan tausyiah ini muncul ke permukaan setelah adanya laporan dari masyarakat dan pihak keamanan tentang aktivitas masyarakat yang diduga kuat berafiliasi dengan paham Syiah.
“Ada laporan terkait aktivitas di salah satu komplek perumahan di Karangbaru yang diduga Syiah, maka kami harus menyikapinya,” kata Ketua MPU Aceh Tamiang, Syahrizal, Rabu (23/7/2025).
MPU sendiri sebelumnya melakukan rapat dengan sejumlah pihak, di antaranya jajaran Intel Polres dan Kodim 0117/Atam serta Kebangpol Aceh Tamiang untuk mengkaji kebenaran laporan aktivitas ini.
Syahrizal mengakui dalam rapat itu tidak disampaikaan bentuk pelanggaran syariat secara tegas.
Baca juga: 25 Pejabat Aceh Tamiang Ikuti Asesmen di Polda Sumut, Bupati: Gembleng Pejabat Berintegritas Tinggi
Munculnya dugaan penyimpangan ini ketika ada kelompok masyarakat mengadakan pengajian tepat pada hari Asyura 10 Muharram atau 6 Juli 2025.
Ditegaskan terkait laporan ini MPU hanya sebatas memberikan pandangan hukum, sedangkan kebijakan hanya bisa diputuskan oleh eksekutif.
“Eksekusi tetap pada eksekutif, dalam hal ini Pemkab Aceh Tamiang,” tutunya.
Seandainya laporan paham Syiah itu benar, maka MPU menyarankan Pemkab Aceh Tamiang untuk membubarkan atau menghentikan seluruh aktivitas yang berafiliasi dengan ajaran Syiah dan aliran menyimpang lainnya.
Baca juga: Fenomena Teumeunak di TikTok dan Penghasilan dari Medsos, Ketua MPU Aceh Ingatkan Potensi Murtad
MPU juga meminta Pemkab Aceh Tamiang meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang seluruh kegiatan aliran menyimpang.
“Kami juga menyarankan agar Pemkab Aceh Tamiang memperkuat pengawasan terhadap ormas dan lembaga pendidikan untuk menangkal disusupi ajaran menyimpang,” saran Syahrizal.
Tentang Ajaran Syiah
Seperti diketahui, Syiah adalah salah satu aliran utama dalam agama Islam, yang memiliki perbedaan keyakinan dan praktik dibandingkan dengan aliran Sunni yang lebih dominan.
Secara umum, Syiah meyakini bahwa kepemimpinan umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW. seharusnya jatuh kepada Ali bin Abi Thalib dan keturunannya, yang disebut sebagai Ahlul Bait.
Baca juga: Andai Dana Otsus Tak Diperpanjang, Ketua MPU Aceh Sebut Potensi Munculkan Benih Ketidakpercayaan
Perbedaan Utama dengan Sunni:
Kepemimpinan (Imamah):
Syiah meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib adalah penerus sah Nabi Muhammad, dan Imamah (kepemimpinan spiritual dan politik) harus dipegang oleh keturunannya yang maksum (terjaga dari dosa).
Kekhalifahan:
Syiah tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan, yang dianggap mendahului Ali dalam kepemimpinan umat Islam.
Hadits:
Syiah memiliki koleksi hadits sendiri yang bersumber dari Ahlul Bait (keluarga Nabi), dan mereka tidak menerima semua hadits yang diriwayatkan oleh sahabat lain.
Imam:
Bagi Syiah, Imam memiliki kedudukan yang sangat penting dan dianggap maksum, serta memiliki otoritas dalam menafsirkan agama.
Taqiyah:
Syiah mengenal konsep taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan dalam kondisi tertentu untuk melindungi diri dari bahaya.
Baca juga: Sorot Aktivitas Wanita Nongkrong hingga Larut Malam, MPU: Tidak Sejalan dengan Budaya Aceh
Tokoh dan Sejarah:
Syiah muncul setelah wafatnya Nabi Muhammad, dengan perbedaan pendapat mengenai siapa yang berhak menggantikan kepemimpinan.
Tokoh sentral dalam Syiah adalah Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad.
Peristiwa pembunuhan Ali bin Abi Thalib dan cucunya, Husein, dalam pertempuran Karbala, menjadi peristiwa penting yang membentuk keyakinan Syiah.
Aliran dalam Syiah:
Syiah terbagi menjadi beberapa aliran, di antaranya:
Imamiyah (Twelver): Aliran terbesar dalam Syiah, meyakini ada 12 Imam yang maksum.
Ismailiyah: Aliran yang meyakini Ismail bin Ja'far sebagai Imam ketujuh, dan memiliki cabang-cabang seperti Nizari dan Musta'li.
Zaidiyah: Aliran yang lebih moderat dan dekat dengan Sunni, meyakini bahwa Imam haruslah seorang yang memiliki pengetahuan dan keberanian.
Perkembangan Syiah di Indonesia:
Syiah telah ada di Indonesia sejak masuknya Islam, dibawa oleh pedagang dan ulama dari Persia dan Gujarat.
Perkembangannya sempat terhambat karena dominasi Sunni, namun kini mulai terlihat lagi, terutama setelah revolusi Islam di Iran.
Beberapa ritual Syiah, seperti perayaan 10 Muharram (Asyura), juga mempengaruhi tradisi keagamaan di Indonesia. (mad)
Butuh Kaki Palsu, Siswi SMP di Aceh Tamiang Temui Babinsa |
![]() |
---|
Sering Cekcok, Leman Ditebas Parang Wak Yes Cs di Tambak di Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Truk Kontainer Patah As Saat Memutar, Jalur Medan-Banda Aceh Macet Parah |
![]() |
---|
Bupati Aceh Tamiang akan Tindak Tegas Jika Ada yang Borong Beras Murah Untuk Dijual Kembali |
![]() |
---|
Masyarakat Serbu Operasi Pasar Murah di Aceh Tamiang, Stok 10 Ton Habis dalam Waktu Singkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.